Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gen-Z, Sadar Kesehatan Mental atau Hanya Strawberry dan Snowflake Generation?

13 Mei 2022   09:49 Diperbarui: 18 November 2022   20:42 2545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Stop Melakukan self-diagnose

Ilustrasi. Sumber: pexels.com
Ilustrasi. Sumber: pexels.com

Kadang kita yang baru pertama kali mendapatkan informasi mengenai kesehatan mental dan psikologi sering kali mencocokkan informasi tersebut dengan kondisi diri kita. Sehingga terkadang kita melakukan self-diagnose atau mendiagnosis diri kita sendiri. 

Jika informasi tersebut terkait hal-hal sederhana tentang psikologi maka masih bisa dimaklumi namun jika sudah terkait psikosis atau penyakit mental yang berat maka self-diagnose ini bisa menjadi fatal bagi yang melakukannya.

Jika memang ada tanda-tanda penyakit mental yang ada di diri kita sebaiknya periksakan langsung ke tenaga profesional di bidang psikologi. Jangan langsung mengakui diri kita punya penyakit mental yang ada di internet atau sosial media. 

Layaknya kesehatan jasmani, kesehatan mental juga memiliki prosedur dan juga tes yang ketat untuk mendiagnosis suatu penyakit mental. 

Bahkan lulusan sarjana psikologi saja tidak diperkenankan untuk mendiagnosis penyakit mental sebelum masuk magister psikologi klinis.  

Oleh karena itu, sebaiknya kamu yang hanya tahu informasi mental health dari sosmed sambil rebahan jangan Sok-sok'an langsung mendiagnosis penyakit mental khususnya pada diri kamu.

Diakhir kata, pengetahuan tentang kesehatan mental dan juga psikologi tidak akan membuat seseorang menjadi lembek dan rapuh jikalau pengetahuan tersebut dipahami dengan menyeluruh dan mendalam. 

Psikologi merupakan bidang keilmuan yang objektif untuk memperbaiki dan mengembangkan individu maupun orang lain, maka dari itu semestinya dapat membuat kita sebagai generasi yang lebih baik dan kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun