Hal ini juga menyangkut informasi tentang kesehatan mental dan psikologi yang hanya dipahami separuh dan tidak membaca literasi mendalam.Â
Kasus seperti gen z yang merasa di-gaslighting oleh hairdresser dan mahasiswa baru yang ingin healing selama 6 bulan merupakan suatu contoh dari pemahaman yang hanya separuh ini.
Jadi yuk mulai sekarang kita bisa memperluas lagi pengetahuan akan kesehatan mental dan psikologi dengan membaca lebih banyak sumber terpercaya dan tidak hanya dari tren media sosial seperti tweet pendek dan juga dari kata orang yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga : 3 Kasus Kesalahpahaman Gen-Z Tentang Mental Health dan PsikologiÂ
2. Menyikapi Masalah dan Tantangan Sebagai self-improvement
Banyak sekali generasi z yang tertarik akan self-improvement karena manfaatnya bagi pengembangan diri mereka.Â
Membaca berbagai buku, menghadiri seminar, hingga menonton video dari Youtube yang berkaitan dengan self-improvement sering saya lihat dari banyak teman saya dan juga saya sendiri tentunya.
Walaupun begitu, dalam kehidupan nyata juga terdapat banyak momen yang dapat kita gunakan sebagai cara untuk melakukan self-improvement dan yang paling penting adalah masalah atau tantangan.Â
Saat kita menyelesaikan sebuah masalah atau tantangan berarti kita mendapatkan sebuah pengembangan diri yang berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada nantinya.
Sebaiknya kita menyikapi masalah atau tantangan ini sebagai suatu cara pengembangan diri dan alih-alih sebagai hal yang merusak mental.Â
Kehidupan kerja yang sulit dapat terasa lebih baik jika kita menyelesaikan masalah yang ada dalam kerja kita itu daripada harus resign berkali-kali dengan alasan menjaga kesehatan mental.Â
Bahkan kesehatan mental yang baik dapat dilihat dari bagaimana individu itu menyelesaikan masalahnya dan bukannya menjauhinya.