Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tina dan Teman Masa Kecilnya

23 Maret 2022   07:52 Diperbarui: 23 Maret 2022   07:54 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tina berpikir mungkin dia sudah dewasa seperti dirinya kala sekarang. Waktu memang bergulir cepat dan dia sudah bukan seorang anak kecil lagi.

 Sembari bernostalgia dan mengenang masa kecilnya, Tina menikmati hembusan angin ditaman yang buat ia tenang lalu tak terasa membuat dirinya tertidur.


Dalam mimpinya ia ternyata kembali ke masa kanak-kanak dahulu. Dengan bertubuh seorang anak berusia 6 tahun dia berdiri dari bawah pohon tempat dia menikmati hembusan angin.

 Berkelilinglah dia ke taman yang dulu sangat ia kenali itu. Tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkannya dari belakang.


"Dorr!..".


Tina menoleh dari belakang dan itu adalah teman masa kecilnya dulu yang tidak bertambah usianya.


"Eh, Kamu?" jawab Tina yang lupa nama temannya itu dan hanya menjawab itu.


"Yuk kita main Tina, kamu kenapa jarang main lagi Tina?", kata teman Tina sambil menarik tangan Tina untuk ikut bersamanya.


Disana mereka bermain selayaknya anak-anak lainnya. Bermain kejar-kejaran, lompat tali, dan juga mencari kupu-kupu. 

Tina sangat menikmati permainan dan kebersamaan dengan teman masa kecilnya itu. Sesuatu yang sudah lama dia tidak nikmati selama dia dewasa. Tidak pernah dia sebahagia ini waktu dewasa.


Hingga Tina akhirnya tahu bahwa dirinya telah dewasa dan saat bermain rumah-rumahan dengan teman masa kecilnya itu, dia beranikan dirinya menanyakan siapa sebenarnya teman masa kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun