Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sarah dan Suara di Balik Gemericik Air

14 Maret 2022   07:56 Diperbarui: 14 Maret 2022   07:57 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara yang dihasilkan dari aliran air atau gemericiknya kadang tak banyak diperhatikan orang. Suara gemericik air tidak mengubah apa-apa dan tidak berpengaruh apa-apa di   mata sebagian insan. 

Namun berbeda dengan Sarah, iya sangat menyukai suara yang dihasilkan air yang mengalir atau memantul bergemericik pada media padat semacam lantai. Ia sering berlama-lama di kamar mandi demi mendengarkan suara air dari kran atau dari shower yang dia biarkan menyala begitu saja.


Ibunya sudah mengatakan berkali-kali untuk tidak berlama-lama dan membuang-buang air di kamar mandi, tapi apa daya peringatan itu hanya didengar saja tanpa ada perubahan pada kebiasaannya itu. 

Awalnya tidak terlalu berlebihan Sarah dalam mendengarkan gemericik air ini namun kian lama dia membuat jam mandinya menjadi lebih panjang bahkan jika dibandingkan dengan seorang gadis seperti dirinya. 

Ia bisa menghabiskan waktu 4 hingga 5 jam sehari untuk di kamar mandi, yang perinciannya 30 menit untuk mandi dan selebihnya mendengarkan suara air mengalir.
Pagi itu Sarah mendapat kabar bahwa Paman Hariri akan mampir ke rumah. 

Oleh karena itu, ia cepat-cepat menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan juga yang terpenting mendengarkan gemericik air tentunya. Paman Hariri belakangan ini sering mampir dan menjenguknya, entah apa alasannya dalam pikiran Sarah membatin.


Sarah lalu masuk ke kamar mandi dan menyalakan semua sumber air seperti kran dan shower disana. 

Sembari mandi dengan lambat, Sarah mendengarkan suara air yang mengalir itu dengan khidmat. 

Rasa tenang memasuki relung hatinya dan juga selain itu, suara yang ada di luar kamar mandi membuat suara air itu bersinergi menjadi sebuah melodi indah menurutnya.


Sesekali suara dari luar menerobos masuk gendang telinga Sarah di dalam kamar mandi yang berasal dari keluarganya itu. Terdengar suara kakaknya yang baru pulang setelah main dari luar sejak kemarin malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun