Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sarah dan Suara di Balik Gemericik Air

14 Maret 2022   07:56 Diperbarui: 14 Maret 2022   07:57 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Iya, Mah", jawab sarah kepada ibunya itu.
Ibunya adalah orang yang paling dicintainya di keluarga ini. Ibunya selalu hadir kala ia bersedih atau sedang tertimpa masalah. 

Dia tahu bahwa ibunya juga memiliki masalah yang dihadapinya namun ibunya tetap memperhatikan dan memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga lainnya. Baginya, ibunya itu selayaknya sebagai hati dari keluarganya dan selalu mengalirkan kehangatan kepada semuanya.


"Mamah masak apa hari ini?, nanti biar Sarah bantu masak selesai mandi", kata Sarah mencoba berinteraksi dengan ibunya.


Namun jawaban yang dia harapkan tak terdengar dan hanya suara aliran air yang menenggelamkan suasana menjadi hening. Mungkin ibunya ada di ruangan yang jauh darinya sehingga tidak mendengar pertanyaan yang dia sahut dari kamar mandi ini. Atau mungkin ibunya sedang keluar rumah membeli beberapa bumbu dan sayuran yang ingin dimasaknya nanti.


Sarah lalu mempercepat mandinya kala dia teringat pesan ibunya tadi agar tidak berlama-lama di dalam kamar mandi. 

Dia juga teringat waktu keluarganya ingin keluar rumah guna ke suatu tempat rekreasi dekat kotanya namun dia tidak diajak karena ia bangun kesiangan dan mandi terlalu lama. 

Sarah waktu itu tidak masalah karena dia juga ada janji dengan teman-temannya dan sudah biasa ditinggal sendiri namun saat itu keluarganya pergi lama sekali. 

Sarah merasa dia ditinggalkan namun saat dia mandi dan mendengar alunan gemericik air ternyata keluarganya sudah pulang dan dia tidak merasa sedih lagi.


Sarah yang tadinya ingin mempercepat mandinya, lalu ia dengan terakhir kalinya mendengarkan alunan suara gemericik air dari shower dan keran yang dinyalakannya. 

Dia merasakan hanyutan dari suara air dan lalu tiba-tiba juga dari luar menyusul secara semarak keluarganya yang sedang berbincang-bincang santai di luar sana. Ada kakaknya yang sedang mengunyah kacang dan mengobrol dengan ayahnya yang baru pulang bekerja. 

Lalu ibunya yang sedang memasak memanggil-manggilnya agar tidak berlama-lama di kamar mandi. Semua hal tersebut membuat Sarah tidak merasa sepi walau dikamar mandi sendiri dan juga di rumah besar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun