Mohon tunggu...
Rahma Salsabila
Rahma Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - MANAJEMEN DAKWAH UIN JAKARTA

mahasiswa 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tazkiyat Al-Nafs: Penyucian Diri

14 November 2023   23:57 Diperbarui: 15 November 2023   00:14 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang artinya: Aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Yusuf sebagai manusia mengakui bahwa setiap nafsu cenderung dan mudah disuruh untuk berbuat jahat kecuali jika diberi rahmat dan mendapat perlindungan dari Allah.

  • Nafsu lawwamah

Yaitu nafsu yang sudah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, namun masih banyak terpeleset dalam perbuatan maksiat, sehingga membuatnya selalu menyesali diri. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Qiyamah ayat 1-2:

   

Arti: 1. Aku bersumpah demi hari kiamat

          2.Aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesalinya(diri sendiri)

  •  Nafsu mutma'inah (jiwa yang tenang)

muara keimanan dan hunian cahaya, maksudnya yaitu jika nafsu amarah adalah nafsu yang buruk, maka nafsu mutma'inah ini adalah nafsu yang baik. Nafsu ini mendekatkan kita kepada allah swt. Sebagaimana firman allah pada surah al-fajr ayat 28.

 C. Pembagian Tazkiyah (penyucian) dalam Al-Qur'an                                                                                                                                                        Terdapat dua pembagian macam tazkiyah yang dibicarakan oleh Al- qur'an dan sunnah, yaitu:

  • At-tazkiyathul mamduhah (penyucian diri yang terpuji)

 At-tazkiyathul mamduhah adalah tugas para rasul. Bentuknya terbingkai dalam penycian jiwa yang dari noda-noda syirik, kufur, dosa maksiat; penumbuhan kebaikan dalam jiwa manusia dan peningkatan rasa takwa dalam diro hamba hamba allah. Takziyah atau oemberishan ini dikagumi oleh Al-Qur'an. Orang yang melakukannya juga dipuji dan diberi kabar gembira dengan kemenangan dan keselamatan. Allah erfirman dalam surah Asy-Syams ayat 9. "sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu".

Ayat tersebut bermakna bahwa pembersihan jiwa dan Pendidikan jiwa itu juga sering digunakan tuhan yang maha bijaksana yang meletakkan syarita untuk manusia.

  • At-tazkiyathul madzmumah   Yaitu tazkiyah yang dilarang dan dicela oleh Allah. Contoh pada tazkiyah ini yaitu Ketika seseorang memuji dan menyanjung diri sedniri atas apa yang tidak ada pada dirinya. Sebagaimana orang Yahudi melakukan penyucian diri seperti itu, mereka menyucikan diri mereka dengan menganggap bahwa mereka dan nenek moyang nya tidak memiliki dosa sama sekali dan mengklaim diri mereka sebagai penghuni surga karena anggapan meresa yang merasa bahwa dirinya adakah suci. Allah berfirman, "Maka, janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang paling me ngetahui tentang orang yang bertakwa." (an-Najm: 32)                                                                                                                                                                              

Makna ayat ini, jangan engkau memuji diri kalian dengan rasa ujub, dan jangan bersaksi bahwa jiwa kalian sempurna dan bertakwa. Karena jiwa itu sangat sensitif, jika dipuji akan lupa diri dan merasa besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun