Mohon tunggu...
Rahma Putri Subandri
Rahma Putri Subandri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa S1 PGSD UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dahsyatnya Urbanisasi: Mengubah Wajah Sosial dan Ekonomi Indonesia Masa Kini

9 Desember 2024   12:55 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:07 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak urbanisasi tidak hanya dirasakan di daerah tujuan, tetapi juga memberikan konsekuensi serius di daerah asal. Desa-desa kehilangan sumber daya manusia produktif, yang mengakibatkan stagnasi pembangunan dan menurunnya potensi ekonomi wilayah pedesaan. Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor perkotaan telah mengubah struktur ekonomi dan sosial masyarakat desa.

Kondisi perkotaan yang semakin tidak terkendali telah memunculkan berbagai masalah kompleks. Peningkatan urban crime, kemiskinan, pengangguran, dan pemukiman kumuh menjadi indikator nyata dari ketidaksiapan perkotaan dalam mengakomodasi arus urbanisasi yang massif. Meskipun demikian, urbanisasi tidak dapat dihentikan, namun dapat dikelola dengan pendekatan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Ke depan, diperlukan strategi pembangunan yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Hal ini mencakup pengembangan ekonomi daerah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penciptaan kesempatan kerja yang merata. Pemerintah perlu merancang kebijakan yang tidak sekadar mengendalikan arus urbanisasi, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Penulis: Rahma Putri S.

Di tulis pada : Senin, 9 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun