Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Dede Bukan Boneka

4 Agustus 2020   19:58 Diperbarui: 4 Agustus 2020   19:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay

Wahyu tak segera menjawab, nampaknya ia belum memiliki jawaban pasti untuk ini. Wahyu menggelengkan kepala dan kemudian beranjak dari kursinya untuk memesan kopi.

"Jadi gimana Cal?" Kini Dede menagih jawaban Ical.

"Menurut gua sih lu mesti tampil beda De, ya lu harus mencirikan sebagai ikhwan yang matang, berwibawa, dan tentu memberikan kesan baik" Ujar Ical.

"Lha emangnya gua nggak kaya gitu sekarang?" Balas Dede sambil terkekeh.

"Ya bukan gitu maksudnya De. Ya kan pada prinsipnya seseorang menilai kita pada awalnya dari apa yang terlihat. Nah disini lu mesti ngasih pesan dan kesan bahwa lu ikhwan yang bukan kaleng-kaleng, pekerja keras, dan rajin. Kalau soal muka ya mau gimana lagi kan"

Dede memukul bahu Ical "Ah lu kalo urusan muka jangan diomongin!"

"Tapi nggak mau fokus dulu sama isu-isu nih De?" Tanya Wahyu sembari membawa kopi yang dipesannya.

"Lha urusan isu ya isu, romansa ya perlu tetep jalan aja"

"Intinya sih De tunjukin aja bahwa lu ikhwan yang patut diperhitungkan"

"Nah bener, lu mesti menjadi apa yang orang suka" Tambah Wahyu.

"Bener sih kesan gua harus bagus dulu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun