Semua aktivitas tadi akan terekam dalam riwayat sistem big data. Sistem IoT lebih lagi, ia memungkinkan setiap aktivitas fisik kita juga untuk bisa secara kontinyu terdata, misalnya detak jantung dan detak nadi lewat jam tangan pintar, jumlah langkah dan jarak tempuh lewat gawai.Â
Oleh karena itu dunia tanpa batas telah menjadi realita yang sesungguhnya, dan bahkan lebih jauh dari perkiraan yang dibayangkan sebelumnya pula.
Teknologi telah dan akan terus mengubah sistem tatanan sosial dan kepribadian dari manusia. Teknologi kini dan nanti bahkan akan juga pada saatnya melenyapkan salah satu hal yang paling esensial dari manusia yaitu kerahasiaan.Â
Rahasia akan menjadi kata yang pada gilirannya menjadi tanpa makna, karena setiap aktivitas manusia sudah bisa diketahui oleh teknologi.Â
Meminjam istilah Neil Postman, bisa saja hal tersebut menjadi pertanda bahwa manusia telah kalah dan menjadi budak dari teknologi atau yang ia sebut sebagai masyarakat teknopoli.
Di masa depan juga jika perkembangan teknologi masih semasif sekarang, akan muncul teknologi pemeriksa alam pikir, rasa, dan jiwa. Teknologi itu akan mampu mendeteksi hal-hal yang dipikirkan dan sedang dirasakan oleh manusia, seperti marah, sedih, dan senang.Â
Ya, ini sedikitnya mengingatkan kita pada novel 1984 karya Orwell tentang teknologi pembaca pikiran. Sepertinya itu akan segera menjadi kenyataan, patut dinanti dan direnungi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI