Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Mendobrak Hegemoni, Mewujudkan Harmoni

15 September 2019   17:12 Diperbarui: 15 September 2019   17:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lepas dari nestapa KKN, kini para kader KIMBERLI bisa kembali menjalani aktifitas mereka seperti biasanya. Kondisi kader yang mulai berangsur-angsur pulih membuat pola pergerakan menjadi lebih dinamis. Izal sebagai humas KIMBERLI memulai lagi kesehariannya sebagai penjaring informasi utama yang ada di kampus. Selain Izal, Ivan sebagai komandan divisi intelejen juga kerap melakukan pengintaian kabar berita di lingkungan akademik, tak terkecuali juga terhadap info yang berseliweran di kalangan para elit kampus.

Melalui berbagai macam penggalian dan penelaahan juga beragam keluhan yang masuk ke email redaksi ikhwan mistis, ditemukanlah banyak permasalahan kampus setelah kurang lebih ditinggalkan mahasiswa karena libur semester genap. Ada isu perihal UKT, pembangunan kampus, hingga kenaikan biaya uang pangkal bagi mahasiswa reguler mandiri.

Setelah laporan-laporan itu didapati, Ivan segera mengelompokannya ke dalam berkas catatan laporan yang perlu segera ditindak lanjuti. Setelah melakukan laporan kepada Bursh selaku Komodor KIMBERLI, dengan respon cepat Ivan langsung mengumumkan bahwa rapat pleno siang nanti akan ada rapat pleno, tepatnya di selasar masjid, dengan agenda pembahasan isu kampus. Kurang lebih isi pesannya begini:

"Diberitahukan kepada para kader ikhwan mistis bahwa pada sore nanti akan diselenggarakan rapat pleno dengan agenda pembahasan isu kampus. Diharapkan kepada kamerad untuk bisa merapat di selasar masjid"

Saat melihat isi pesan yang dikirim Ivan, Bale dan Dede langsung menunjukan gelagat yang antusias

"Wah seru nih Bal" Ujar Dede

"Bener sih De, udah lama belum ada diskusi kaya gini lagi"

"Tapi emang sih, ini perlu, malah harus segera" Tegas Dede

Bale memalingkan pandangan wajah keatas, ia memandang langit, menghela napas panjang kemudian berbicara

"Betul itu De, kita tidak boleh membiarkan isu ini sampai terbengkalai, kalau sudah begitu nalar kritis kita nggak bakal jalan" Ungkap Bale

"Apalagi ini tahun-tahun kita terakhir di kampus, harusnya kita perlu menebar gagasan progresif ke generasi muda, biar perjuangan kita terus ada yang ngelanjutin" Tambah Bale

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun