Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Sekolah Membelenggu Peserta Didik

18 Januari 2018   15:28 Diperbarui: 18 Januari 2018   15:32 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam menciptakan manusia yang kreatif dan inovatif. Usaha tadi jelas memandang bahwa manusia sebagai subjek didik yang mempunyai potensi serta kemampuan.

Sudah menjadi fitrah manusia sebagai makhluk yang bisa di didik dan mendidik. tentu hal tadi berkaitan juga dengan upaya manusia itu sendiri dalam mempertahankan eksistensinya. Dalam sejarah peradaban manusia kita dapat melihat perkembangan manusia dari yang dulu masih tradisional hingga kini menjadi manusia modern.

Perkembangan manusia tadi tentu tidak lepas dari upaya pendidikan yang menjadikan manusia semakin cerdas dan haus akan ilmu pengetahuan. Pendidikan juga menjadikan manusia mau berfikir keras, menciptakan sesuatu yang baru dan mempertahankan eksistensi kemanusiaannya.

Dalam pendidikan formal tentu upaya pencerdasan juga menjadi fokus utama. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang kreatif, inovatif dan bermoral merupakan tujuan pendidikan formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal tentu menjadi harapan besar dalam menciptakan manusia - manusia yang kreatif.

Sekolah merupakan ranah pengembangan minat dan bakat peserta didik sesuai keinginannya. Sekolah juga menjadi taman dan laboratorium peserta didik dalam mengekspresikan, mengeksplorasi dan menempa potensi yang dimilikinya. Sekolah adalah suatu tempat dimana peserta didik menenmukan jati dirinya dan menentukan akan menjadi apa mereka kelak.

Sekolah yang baik adalah sekolah yang memperlakukan peserta didik secara manusiawi. Sekolah tidak mencederai hakikat kemanusiaan peserta didik dengan segala kebijakan yang mencerabut rasa kemanusiaan peserta didiknya.

Lalu bagaimanakah potret sekolah saat ini ? apakah sekolah mampu mengahantarkan peserta didik mengembangkan potensinya ? apakah sekolah mampu membuat peserta didik menemukan jati dirinya ?

Dewasa ini sekolah tak lebih daripada sebuah penjara. Ya, sekolah adalah penjara yang mengerangkeng kebebasan dan mencerabut harkat kemanusiaan peserta didik. Sekolah juga telah mengkhianati tujuannya sebagai lembaga yang bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah mematikan daya nalar dan kreatifitas peserta didik. Sekolah tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai tempat dimana peserta didik mengembangkan potensinya. Pembelajaran yang monoton niscaya hanya menbuat peserta didik diam dan membisu. Lalu apa bedanya pembelajaran di sekolah dengan nonton bioskop ? Ya, tak lebih dari masuk ke kelas, nonton guru ceramah, kemudian pulang. Paulo Freire menyebutnya dengan "bank system education".

Dari tingkat pendidikan rendah sampai tinggi pun metode pembelajarannya sama. Pendidikan gaya bank yang seperti yang disebut Freire hanya menghasilkan manusia - manusia bisu, rendah nalar dan tidak berkemauan. Manusia yang dihasilkan adalah budak - budak yang hanya patuh kepada atasannya. Dalam pendidikan gaya bank, peran guru bak penjajah yang tugasnya hanya menindas para peserta didik.

Bayangkan bagaimana suasana pembelajaran dikelas yang sepi, senyap, dan menegangkan. Tak berbeda jauh dengan suasana di kuburan!. Para peserta didik ketakutan dan malu untuk sekedar mengungkapkan gagasannya. Sekolah yang tidak mampu membimbing peserta didik untuk rajin belajar dan berani mengeluarkan ide kreatifnya telah gagal menjalankan tugasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun