Mohon tunggu...
Rahmah Afifah
Rahmah Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Disela Perkuliahan ini sesungguhnya merupakan bagian dari project pribadi. Lahir dari keluh kesah sebagai mahasiswa yang merasa sia-sia, Jika hasil begadangnya hanya tergeletak begitu saja. (2021-2025)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memalukan! 7500 Warga Papua Kelaparan, Kita Tak Jua Belajar dari Pengalaman

13 September 2023   20:19 Diperbarui: 13 September 2023   20:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti beberapa insiden serupa, pemerintah akhirnya mengirimkan bantuan kemanusiaan dan melakukan penanganan secepatnya terhadap masalah kelaparan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di wilayah Papua Tengah.

Bahkan hal ini langsung diinstruksikan oleh orang nomor satu di negara kita, Indonesia yakni Presiden Joko Widodo. Pada akhir bulan lalu Juli 2023, Panglima TNI mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Kabupaten Puncak, Papua Tengah untuk membantu menanggulangi bencana kelaparan/kekeringan di 2 distrik di Kabupaten Puncak. 

Kemudian menyusul pula Kementerian Pertanian yang hendak memberikan bantuan untuk cadangan makanan warga yang terdampak selama tiga bulan. Melakukan mobilisasi berupa menyerahkan bantuan dalam bentuk 10.000 tanaman di dalam polybag yang kudepanya akan dibagikan ke rumah-rumah warga.

Harapannya dengan bantuan tanaman itu nantinya dapat didayagunakan hingga bisa dipanen untuk dikonsumsi masyarakat.

Namun ternyata dalam pemberian bantuan pun terjadi kendala sehingga tidak bisa dimanfaatkan dengan sesegera mungkin oleh ribuan warga Papua Tengah yang terdampak kelaparan.

Menko Polhankam Mahfud MD mengungkapkan sebagaimana dilansir dari liputan6.com, adanya masalah transportasi dan cuaca menjadi tantangan sekaligus kendala dalam penyebaran bantuan ke warga yang terdampak kelaparan di Distrik Agandugume, Papua Tengah.

Lebih jauh, ia menyebut hanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik terkait sebab bantuan logistik ini perlu diantar ke kampung-kampung dengan kondisi geografis yang terjal.

Kondisi bantuan yang tak jua sampai di lokasi tentu sangat miris, terlebih jika kembali mengingat fakta bahwa insiden kelaparan seperti ini sudah terjadi secara berulang kali di wilayah Papua. Melalui hal ini dapat disimpulkan jika pemerintahan negara Indonesia tak juga belajar dari pengalaman yang telah lalu.

Sebagai pihak yang memiliki wewenang tertinggi sudah sepatutnya negara tak hanya melakukan penyelesaian masalah dengan ranah jangka pendek atau menengah saja.

Melainkan berupaya untuk melakukan solusi dalam jangka panjang demi memenuhi tanggung jawab utamanya dalam mencapai kesejahteraan. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun