Rahmah Afifah - 7500 warga terdampak kelaparan akibat gagal panen yang kembali terjadi bahkan berdasarkan berita terbaru disebutkan bahwa terdapat enam orang warga yang menjadi korban jiwa di Puncak, Papua Tengah itu.
Artinya telah dinyatakan meninggal dunia enam warga terkait di tengah bencana kelaparan yang melanda tersebut.
Menanggapi pemberitaan ini, pemerintah segara saja menyebut keenam orang itu meninggal karena diare yang didukung dengan keadaan cuaca dan bukan karena kelaparan, hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Meski demikian tak menjadikan mirisnya keadaan warga yang sedang dihadapkan dengan bencana kelaparan di pulau Cendrawasih menjadi dianaktirikan. Pasalnya bencana ini melanda dua distrik di Puncak, Papua Tengah dan terbukti berhasil menghantui siapa pun di sana.
Bagaimana tidak? Akibat insiden kelaparan ini mengakibatkan para warga setempat baik itu perempuan atau lelaki, anak-anak hingga tua semakin kehilangan harapan dan ketenangannya dalam bermasyarakat.
Peran dan fungsi pribadi maupun kelompok tak mampu lagi dilakukan secara totalitas sebab kebutuhan akan makanan dan minuman (kebutuhan pangan) tak terpenuhi dengan semestinya.
Bahkan jika diteliti lebih jauh sesungguhnya bukan hanya fisik atau keadaan tubuh mereka saja yang terdampak peristiwa kelaparan massal ini melainkan kondisi mental pun tengah dipertaruhkan sebab akan terus merosot dari hari ke hari.
Faktanya apabila melansir dari Kompas.com pada Senin (14/08/2023) bahwa Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Papua, Maikel Primus Peuki telah menilai bahwa peristiwa kelaparan yang terjadi di Papua Tengah ini merupakan “kasus luar biasa” karena sudah terjadi berulang kali.
Menurut catatan Walhi Papua, kejadian bencana kelaparan pertama terjadi pada 2020, kemudian di 2022 dan terjadi lagi tahun ini.
Hal tersebut menegaskan bahwa peristiwa wabah kelaparan telah berulang kali terjadi di Papua terlebih sejak kemunculan embun beku pertama pada 2015.
Lantas apa yang dilakukan pemerintah saat ini?