Mohon tunggu...
Rahma Fauziah
Rahma Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester 2 jurusan Ekonomi Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Intelektual dan Kepedulian Masyarakat SDN 16 Pondok Labu dalam Menyikapi Beragamnya Limbah yang Ada di Lingkungan

10 Juni 2024   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   06:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode kegiatan yang kami lakukan yaitu dengan survei dan penyuluhan secara langsung ke tempat lokasi kegiatan.  Kami memilih siswa/i Sekolah Dasar Pondok Labu 16 Pagi, tepatnya di kelas 2, sebagai sasaran kegiatan dengan harapan bahwa peserta didik dapat mengetahui sedini mungkin terkait jenis-jenis sampah serta pemilahan nya dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. 

Hasil dari kegiatan yang telah kami lakukan yaitu peserta didik mampu mengetahui jenis jenis sampah dan pemilahan nya dengan baik, serta diharapkan mereka mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci : Sampah, Pemilahan, Sekolah Dasar

  1. Pendahuluan

            Sampah merupakan hal sisa dari aktivitas atau kegiatan sehari-hari manusia. Secara umum, sampah dapat dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yaitu sampah organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa organisme makhluk hidup, contohnya yaitu daun, sayuran, dan sisa makanan. 

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami, contohnya yaitu botol plastik, kabel, dan kaleng minuman. Sedangkan sampah  bahan berbahaya dan beracun (B3)  adalah sampah yang membahayakan kesehatan makhluk hidup sampai tingkat tertentu, contohnya yaitu pestisida, deterjen, dan limbah medis rumah sakit.

Pengelolaan sampah yang kurang baik  merupakan permasalahan yang umum dihadapi oleh masyarakat negara berkembang, tak terkecuali di Indonesia. 

Permasalahan ini dipacu oleh  minimnya kesadaran dari warga masyarakat untuk peduli mengenai produksi sampah yang mereka hasilkan sehingga terus mengalami kenaikan. Kemudian hal ini diperparah dengan fakta bahwa masyarakat masih belum mengetahui dampak dari sampah yang mereka hasilkan kepada lingkungan sekitar.

Fritjof Capra (Wiryono, 2004: 47) menggunakan istilah Web of Life untuk mengungkapkan saling ketergantungan komponen lingkungan. Masyarakat cenderung bertindak sebagian untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa memperhatikan dampaknya terhadap komponen kehidupan lainnya. 

Tindakan  manusia domestik cenderung memprioritaskan pemenuhan kebutuhan yang pada dasarnya bersifat jangka pendek sebenarnya adalah Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan  dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 proyeksi  dari  absennya  kesadaran lingkungan hidup baik secara individu maupun kolektif.

Kesadaran lingkungan hidup merupakan  kualitas yang muncul dari proses pembelajaran dan kemudian diinternalisasikan dalam diri setiap individu. Proses tersebut salah satunya terjadi pada saat pelaksanaan pendidikan formal di sekolah. Secara khusus, kesadaran ini  dapat diinternalisasikan melalui serangkaian kegiatan pendidikan yang dilakukan di sekolah.

Upaya internalisasi nilai-nilai makhluk hidup  dilakukan melalui  kesadaran mendalam terhadap pengetahuan tentang sampah ( self - awareness). Kegiatan ini dilakukan dengan pembelajaran tentang sampah melalui  metode yang menyenangkan melalui pemutaran film ramah lingkungan, permainan dan nyanyian bersama tentang sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun