Karena ketiadaanmu.
Karena pernikahanmu.
Karena cintaku yang terlambat datang.
Dulu kita bertemu disaat yang teramat tepat.
Kamu lagi sendiri, begitu juga aku.
Tapi entah kenapa kita selalu memberi jarak.
Meski jarak hanya setipis uang koin bermuka dua: terbuat dari kepercayaan dan keraguan yang ditajamkan kata-kata.
Sebagai sahabat kita teramat dekat.
Membuatku ragu, antara cinta atau sekedar sayang.
Dan ketika ada laki-laki lain yang mendekatimu.
Aku malah memberi semangat kepadamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!