Mohon tunggu...
Romly Lengkoan
Romly Lengkoan Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis cerita.

Menulis untuk bercerita tentang apa saja. Tentang apa yang saya tahu dan yang saya mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baru Saja Hujan Turun

23 Desember 2019   03:24 Diperbarui: 6 Januari 2020   03:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKU BERSUNGGUH-SUNGGUH

Semut tak bertanya
Mengapa saat mendapat makanan
Ia teringat akan ratunya.

Kepompong tak perlu bertanya
Mengapa setelah menjadi kupu-kupu
Ia terbang menjumpai pucuk.

Dan bunga mawar tak peduli
Pada pertanyaan mengapa
Ketika mekar
Ia mewangikan taman.

Apakah aku harus
Bertanya perihal,..

Buah yang jatuh jauh
Dari pohonnya?

Daun-daun yang ditiup angin,
Yang melayang tak searah?

Peluh dan benih yang sama;
Di tanah yang sama, mengapa
Menumbuhkan hasil yang berbeda?

Apakah aku juga harus
Bertanya perihal,..

Tanah yang begitu kering
Yang dengan mudah dilarikan angin?

Syukurlah sudah malam
Mereka tak perlu berjumpa debu
Yang sedari pagi
Menggantung di tubuhku.

Gorontalo, 2019.

BARU SAJA HUJAN TURUN

Di sela-sela lantai
teras yang retak
ada genangan air

Di deretan tembok
rumah yang putih
ada bercak lumpur.

Takdir berulang,
Tiap celah terbuka
Dan meruak,

Takdir berulah,
Segala yang rusak
Jadi usang,
Lama terjebak pukat.

Gorontalo, 2019.

LAKU KAMI


Satu bola lampu masih menyala,
Menggantung di tiang seberang jalan
Satu-satunya teman bola mataku.

Kelipnya, kedipku adalah bahasa;
Membuat kami saling paham rasa.

Ia ingin mata
Untuk menantang siang
Aku ingin cahaya
Untuk menggerayangi malam,

Ia inginkan rupa,
Aku inginkan cerita.

Kelipnya, kedipku adalah juga masa;
Membuat kami saling paham asa.

Siang ini aku berniat ke taman kota
Duduk dan memerangkap laku.

Kini kau tahu bagaimana caraku
Menuliskan kisahmu.

Gorontalo, 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun