Mohon tunggu...
Rahil Adriyadi
Rahil Adriyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi

Rahil Adriyadi Dwi Ananda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya LGBT yang Terjadi pada Remaja Saat Ini

14 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 14 Juni 2021   21:04 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Rahil Adriyadi Dwi Ananda

NIM: 202010230311388

(Mahasiswa Psikologi,Universitas Muhammadiyah Malang)

Maraknya kasus penyimpangan pada remaja seperti Lesbian,Gay,Biseksual, Trangender (LGBT) ini semakin ramai menjadi bahan perbincangan di Indonesia, pastinya ini sangat menarik perhatian kita untuk melihat bagaimana pandangan ilmu psikologi terhadap LGBT.

Akhir-akhir ini, fenomena LGBT telah merebut perhatian kita contohnya banyak sekali dilingkungan sekitar kita yang kerap menunjukan perilaku menyimpangnya secara gamblang dimuka umum, juga perilaku ini merebut perhatian  publik   setelah   beberapa artis   papan   atas   Indonesia   terjerat   kasus pencabulan  sesama  jenis dan lainnya.  Fenomena  tersebut juga   telah   mencuat   ke   permukaan   setelah Amerika  Serikat  dan  beberapa  negara Barat dan   Asia   melegalkan   pernikahan   sesama jenis. Namun sebenarnya mengapa perilaku penyimpangan seksual seperti LGBT ini sering terjadi?

Tetapi sebelum itu yang akan kita bahas kali ini adalah, apa sih LGBT itu?

1. Lesbian

Lesbian merupakan istilah yang diambil dari sebuah pulau Lesbos, yang mana perempuan di pulau tersebut  menyukai sesama jenis. Lesbian adalah perempuan yang memilih untuk  mengikatkan dirinya secara personal (secara psikis,fisik, dan emosional) dengan  sesama  perempuan.

2. Gay 

Gay adalah seorang laki-laki yang mempunyai ketertarikan dengan laki-laki.

3. Biseksual 

Biseksual adalah seseorang baik laki-laki atau perempuan yang mempunyai ketertarikan seksual terhadap laki-laki sekaligus perempuan dalam waktu yang bersamaan.

4. Transgender 

Transgender adalah seseorang yang menggunakan atribut-atribut gender berlainan dengan konsepsi yang  dikonstruksikan  secara sosial oleh masyarakat.

Berdasarkan kasus tersebut, muncul banyak stigma masyarakat   terhadap   kaum yang dianggap abnormal dalam lingkungan sosial tersebut.Tak sedikit dari  masyarakat Indonesia yang menganggap kaum LGBT sebagai kaum yang menyalahi kodrat manusia, kaum Nabi Luth, kaum perusak moral, hama, sampah masyarakat, pengundang malapetaka, penyandang cacat mental, dan sebagai penghancur norma-norma sosial, dan agama.

Mari Kita Mengenal Hubungan Antara LGBT dan Kesehatan Mental 

Jadi temen-temen sebenernya nih pada awalnya, LGBT dikategorikan sebagai salah satu gangguan mental loh. Akan tetapi, pada tahun 1975, American Psychological Association menyatakan bahwa orientasi seksual seseorang, seperti lesbian, gay, dan biseksual, bukanlah merupakan gangguan mental.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga berencana untuk menghapus transgender dari kategori gangguan mental. Transgender kemudian akan diklasifikasikan ke dalam istilah ketidaksesuaian gender.

Putusan-putusan ini dibuat karena para ahli psikologi tidak menemukan adanya hubungan antara orientasi dan identitas seksual dengan kondisi kesehatan mental seseorang.

Sebaliknya, orientasi dan identitas seksual seseorang dianggap sebagai aspek normal dari seksualitas manusia. Oleh sebab itu, bisa disimpulkan bahwa LGBT bukanlah merupakan gangguan mental.

Pasalnya, penelitian menyebutkan bahwa kelompok LGBT lebih berisiko menderita berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hingga melakukan percobaan bunuh diri, akibat diskriminasi yang diterimanya dari masyarakat.


Lalu bagaimana sih LGBT menurut pandangan agama islam dan undang-undang di indonesia sendiri ? , langsung saja kita simak bahasan kali ini.

LGBT dalam pandangan Islam merupakan bentuk penyimpangan seks yang pernah dilakukan oleh kaum Luth di kota Sodom. Keberadaan kaum LGBT di Indonesia semakin meningkat kuantitasnya meskipun tidak diketahui persis jumlahnya. Di Indonesia LGBT telah dilarang dan difatwakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas Islam.

Ditegaskan oleh Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta Pusat pada tanggal 17 Februari 2016 bahwa  aktivitas LGBT diharamkan oleh Islam, bahkan bertentangan dengan sila kesatu dan kedua Pancasila, serta bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 29 ayat 1 dan Pasal 28.

 Selain itu aktivitas LGBT bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. MUI sendiri telah mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 57 Tahun 2014 tentang Lesbian, Gay, Sodomi, dan Pencabulan. Dalam fatwa MUI tersebut aktivitas LGBT diharamkan karena merupakan suatu bentuk kejahatan,dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan dan sebagai sumber penyakit menular seperti HIV/AIDS.

Penyebab LGBT, Apa Saja?

Ada banyak faktor yang menjadi pemicu atau penyebab LGBT. Para ahli percaya, kombinasi dari beberapa faktor membuat seseorang memiliki orientasi seksual dan ekspresi gender yang berbeda, dari Anda. Faktor tersebut, meliputi:

1. Faktor Genetik

Allan Schwartz, LCSW, Ph.D, seorang psikoanalis lulusan National Psychological Association for Psychoanalysis, Amerika Serikat, berpendapat bahwa faktor genetik diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya LGBT. Kromosom X, yang diturunkan dari ibu ke anak, membawa berbagai gen yang membuat seseorang menjadi gay.

2. Faktor biologis & Hormon.

Allan Scwartz juga berpendapat bahwa faktor biologis turut menjadi penyebab homoseksual dan biseksual, dalam LGBT.

Penyebab LGBT Bukanlah Salah Asuhan

Mungkin bagi temen-temen yang masih awam akan penyebab dari LGBT biasanya berpendapat bahwa LGBT adalah salahnya pola asuh orang tua dan pernah berhubungan seks sesama jenis diusia muda. Akan tetapi yang sebenarnya adalah ada banyak faktor yang menjadi penyebab LGBT, dan memiliki orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda dari orang lain. Selain itu, penyebab seseorang menyukai sesama jenis, atau menyukai kedua gender, bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

Cara Efektif yang Dilakukan Untuk Mencegah Anak Dari LGBT.

Salah satu cara paling efektif  pencegahan dan perlindungan untuk anak dari LGBT adalah melalui pendidikan agama. Melalui pendidikan agama Islam diharapkan anak-anak terutama remaja, akan menghindari, menjauhkan dan melindungi mereka dari bahaya LGBT yang sedang marak terjadi disekitar kita ini. Jadi dalam hal ini Perlu diintegrasikan melalui pendidikan Islam dari keluarga dan sekolah lingkungan masyarakat.

Catatan dari Aku Untuk Kita

Terlepas dari apapun pendapat kita tentang LGBT ada baiknya untuk kita tetap saling menghargai dan tidak menghakimi atau mendeskriminasi mereka, kita tetap harus berbaik hati terhadap sesama serta memperlakukan mereka seperti manusia biasa karena menjadi LGBT bukanlah sebuah pilihan.

 

REFERENSI

SehatQ

Jurnal

Jurnal

Jurnal

AloDokter 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun