Materi Pendidikan Seksual yang Perlu Diajarkan Bagi Remaja
Saat anak bertanya darimanakah dia berasal? Sungguh masih banyak orang tua yang memberikan jawaban membingungkan yang mengatakan kepada anak yang sudah menginjak usia puber kalau dia berasal dari burung bangau yang membawa seorang anak bayi yang ditaruh di depan pintu rumah. Bila anak sudah menginjak usia pra remaja maka sering mereka penasaran dengan hal yang berbau seksual. Sehingga orang tua sudah bisa memberikan penjelasan kalau pra remaja (umur sekitar 10 tahun) akan mulai mengalami menstruasi atau mimpi basah, perubahan bentuk payudara, pertumbuhan kumis, pertumbuhan bulu-bulu di sekitar alat kelaminnya, mengenai perbedaan mengapa laki-laki dewasa lebih kekar sedangkan wanita dewasa lebih lembut, atau mengenai mengapa lawan jenis terlihat lebih menarik.
Saat sudah menginjak remaja (sekitar 12 tahun) dan memasuki SMP maka pemikiran remaja sudah semakin berkembang dan orang tua mulai menjelaskan mengenai cara merawat kebersihan dan kesehatan organ reproduksi, proses reproduksi, risiko keguguran bila melakukan hubungan seks sebelum menikah karena sistem reproduksi yang belum siap untuk kehamilan, risiko perdarahan saat melahirkan sehingga mengancam nyawa, terancam putus sekolah, keinginan untuk aborsi karena rasa malu akibat kehamilan, dihantui penyesalan tertekan, terpaksa menanggung beban hidup yang berat di usia belia, serta kemungkinan terjangkit penyakit menular seksual. Bila remaja terjangkit infeksi saluran reproduksi maka remaja kelak dapat mengalami risiko saat sedang hamil, mengalami cacat janin, terkena penyakit kanker rahim atau kanker prostat, bahkan bisa terkena HIV yang hingga kini belum ada obatnya.
Raih Masa Depan Cemerlang Remaja
Pada akhirnya orang tua, guru di sekolah, dan organisasi masyarakat memiliki peran penting untuk menyelamatkan generasi bangsa dengan memberikan pendidikan seksual yang merupakan investasi tak ternilai demi masa depan anak. Generasi yang telah dimodali dengan pendidikan moral dan memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi yang memadai akan mampu melewati masa peralihan ini dengan baik sehingga siap menempuh tahap kehidupan berikutnya seperti melanjutkan pendidikan, mencari pekerjaan, dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.Â
Sebaliknya remaja yang kurang mendapatkan bimbingan dan pendampingan akan terhambat mencapai fase dewasa. Mari terus bekerja sama memberikan remaja bukan hanya sekedar pengetahuan namun juga pemahaman dan pengamalan dalam mengisi masa remaja yang sehat dan memenuhi keingintahuan dengan hal yang positif dan membangun untuk masa depan yang terbaik.
Salam generasi sukses,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H