Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sulitnya Menyadarkan Seorang Religius untuk Merencanakan Masa Depan

12 Juni 2016   15:35 Diperbarui: 13 Juni 2016   14:16 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk mendapatkan panen maka sang petani harus menabur, menyirami, dan memberi pupuk (foto: bapak saya H.Damanik )

Sebagai seorang yang sungguh percaya 100% kepada Tuhan, tidak mudah menyadarkan saya untuk bijaksana mempersiapkan masa depan. Mengapa? Karena yakin apa yang terjadi dalam hidup saya selalu ada dalam kendali Tuhan. Tuhan pasti menyediakan yang terbaik buat saya.

Sehelai rambut saya tidak akan terjatuh bila tidak dikehendaki oleh Tuhan, lalu mengapa saya harus takut dengan yang namanya masa depan? Makanlah dengan tenang hari ini dan jangan khawatir sebab besok Tuhan akan menyediakan kembali. Itulah prinsip saya. Bukankah Tuhan sayang pada saya, jadi jangan takut akan hari esok.

Hal yang paling saya tidak suka adalah ditakut-takuti. Itulah sebabnya bila ada agen asuransi yang 'menakut-nakuti' saya dan mempertanyakan apa yang harus saya lakukan bila nanti saya sudah tua, sakit-sakitan, dan tidak berpenghasilan lagi? Apa yang harus diperbuat anak saya bila saya dan suami kelak meninggal dunia? Agen asuransi yang berani mengatakan demikian akan saya pelototi.

Saya akan bertanya balik kepadanya, apakah Anda percaya kepada Tuhan? Mengapa Anda berbicara seolah-olah Anda tidak mengenal Tuhan? Agak kasar memang tetapi itulah yang ada di dalam hati saya. Saya percaya Tuhan akan menjaga anak-anak saya bila saja terjadi sesuatu pada saya dan suami.

Lagipula bukankah masa depan itu ada di tangan Tuhan? Mengapa saya harus mengutak-atik sesuatu yang sepenuhnya ada di dalam rancangan Tuhan? Inilah yang semakin membuat saya tidak memiliki perencanaan masa depan sama sekali.

Peristiwa Menyakitkan itu Datang

Sebuah peristiwa yang tidak diinginkan menyadarkan saya. Terjadi saat peralihan pekerjaan suami dari tempat kerja yang lama ke kantor yang baru. Peristiwa pindah ini menyebabkan kartu asuransi perusahaan lama suami tidak berlaku lagi dan perusahaan baru belum memberikan kami kartu asuransi kesehatan karena suami masih baru saja diterima.

Saat itulah anak saya sakit dan dirawat di rumah sakit dengan biaya yang tidak sedikit. Saya belum memiliki pengelolaan uang yang baik saat itu sehingga untuk kebutuhan mendesak dan banyak seperti itu saya tidak punya. Terpaksa saya meminjam uang namun betapa apesnya karena sulit sekali mendapatkan pinjaman uang.

Sedih sekali rasanya. Saat anak membutuhkan dan tidak ada uang. Saya pun kembali berpikir, inikah yang diinginkan Tuhan dalam hidup saya? Keluarga kami sebenarnya memiliki penghasilan yang bagus namun manajemen keuangan yang buruk menyebabkan uang sebanyak apa pun bisa hilang tanpa bekas.

Saya ingin mencari-cari apa hikmah di balik peristiwa ini. Saya mengingat-ingat Firman Tuhan dan menemukan dua kisah yang menunjukkan ternyata Tuhan ingin saya memiliki kebijaksaan dalam mengelola uang dan persiapan masa depan. Saya pun sadar kalau ternyata agen asuransi itu tidak sedang menakut-nakuti saya. Buktinya, sungguh kejadian tidak diinginkan di saat saya tidak ada persiapan terjadi pada saya.

Ada dua kisah dalam Alkitab yang mengubahkan saya pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan. Pertama tentang perumpamaan “Lima Gadis Bodoh dan Lima Gadis Bijaksana”. Kedua kisah tentang “Yusuf yang Tangan Kanan Firaun Raja Mesir”.

Perumpamaan “Lima Gadis Bodoh dan Lima Gadis Bijaksana” mengisahkan mengenai sepuluh gadis yang diundang ke sebuah pesta perjamuan. Lima gadis bijaksana datang dengan membawa pelita (lampu) dan cadangan minyak yang cukup sementara lima gadis bodoh datang dengan membawa pelita namun tanpa cadangan minyak.

Ternyata pesta perjamuan cukup lama tertunda karena mempelai belum datang dan para gadis terpaksa menunggu. Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba dan datanglah sang mempelai. Lima gadis bijaksana bersiap memasuki ruang perjamuan dan lima gadis bodoh kebingungan karena minyak mereka habis.

Sang gadis bodoh terpaksa mencari-cari pedagang minyak terlebih dahulu dan saat ingin memasuki ruang perjamuan, pintu sudah ditutup dan gadis bodoh tidak dapat mengikuti pesta. Pesan utama mengenai lima gadis bijaksana dan bodoh ini memang bukan tentang pengelolaan uang namun bagi saya pribadi, pesan ini juga bermakna agar saya lebih bijaksana dalam mengatur uang dan merencanakan masa depan.

Pun demikian dengan Yusuf yang dulunya adalah budak yang dijual abang-abangnya ke Mesir dan kini menjadi tangan kanan sang Raja Firaun. Yusuf dengan bijaksana mengumpulkan bahan makanan berupa gandum dalam tujuh tahun kelimpahan di tanah Mesir sebagai persiapan dalam menghadapi masa kelaparan tujuh tahun yang akan datang.

Selama tujuh tahun masa kelimpahan di Mesir, tidak dimanfaatkan Yusuf untuk berfoya-foya namun untuk mempersiapkan bekal untuk masa kekeringan di Mesir. Akibatnya? Saat masa kering tujuh tahun lamanya di Mesir, tidak ada satu pun masyarakat Mesir yang kelaparan karena bekal makanan yang disiapkan Yusuf.

Tidak Mungkin Menuai Tanpa Menabur

Saya pun menarik kesimpulan ternyata kebijaksanaan mengelola uang tidak hanya bisa menyelamatkan diri sendiri layaknya lima gadis bijaksana namun juga bisa menyelamatkan banyak orang bak kisah Yusuf. Sungguh, saya pun merasa bersalah atas apa yang sudah saya lakukan selama ini. Betapa tidak bijaksananya saya. Betapa kacau hidup tanpa perencanaan. Sebaliknya, betapa baiknya perencanaan karena saat masalah tiba, saya pun bisa lebih siap.

Perencanaan juga yang membuat saya lebih tenang dalaam menjalani hidup dan mencegah keterpurukan saat hal yang terburuk itu datang. Bukankah saya tidak bisa menghindari berbagai masalah dalam hidup ini? Biaya hidup yang semakin meningkat, PHK besar-besaran, kecelakaan, biaya pendidikan setinggi langit, sakit-penyakit yang semakin beragam, pensiun, bangkrut terkadang turut mewarnai kehidupan manusia.

Ternyata persiapan itu penting. Buktinya? Saya dulu sekolah dan kuliah demi mempersiapkan masa depan juga bukan? Saya pun memiliki cita-cita. Mengapa saya tidak tidur-tiduran saja di rumah dan menantikan Tuhan memberikan masa depan yang cerah? Artinya, Tuhan mau saya bertanggung jawab menjalani apa yang menjadi bagian (tanggung jawab) saya dan membiarkan Tuhan yang menentukan hasilnya. Do my best and God will do the rest!

Waktu tidak bisa diputar kembali dan saya akan terus semakin tua. Kesempatan menata masa depan tidak selalu ada. Saya harus merencanakan masa depan saya dari sekarang. Ibarat petani, untuk mendapatkan panen maka sang petani harus menabur, menyirami, dan memberi pupuk pada tanamannya. Hasil panen apakah berlimpah, cukup, atau malah kurang biarlah sepenuhnya diatur oleh Tuhan. Satu hal yang pasti yang menjadi tugas saya adalah menabur, menyirami, dan memberi pupuk sebab tanpa menabur saya tidak akan pernah menuai.

Demikian juga dengan masa depan, mustahil saya memiliki masa depan yang cerah bila tidak direncanakan dari sekarang. Itulah sebabnya saya harus bergegas memanggil agen asuransi yang dulu pernah saya pelototi. Kebetulan sang agen suransi berasal dari perusahaan asuransi di Indonesia yang terpercaya yaitu Commonwealth Life

Website Commonwealth Life yang Mengedukasi dan Membuat Nyaman

Saya pun membuka-buka laman resmi dari Commonwealth Life, website ini sangat memberikan saya berbagai pengetahuan berharga tentang pentingnya merencanakan keuangan melalui layanan digital facilities seperti games interaktif, Commitment Magazine, financial calculator, dan berbagai portal e-services yang terdapat di website Commonwealth Life.

Istimewanya, games interaktif bisa saya jadikan sarana untuk mengajar anak-anak saya mengenai pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Wow, laman yang keren!

Sebenarnya, satu hal yang menjadi penyebab mengapa saya tidak pintar mengelola uang adalah karena rasa sayang bapak saya yang berlebihan juga. Sejak SMA dan kuliah saya berada jauh dari keluarga dan diberikan jatah uang bulanan. Baru setengah bulan, uang saya sering habis dan pasti akan meminta kepada bapak dan tidak mungkin tidak dikasih.

Ternyata fatal akibatnya, terbawa-bawa sampai setelah menikah. Harapan saya, melalui games interaktif anak-anak bisa mengelola uang lebih baik dari sejak dini. Website ini sungguh membuat saya suka berlama-lama membaca berbagai informasi mengenai perencanaan keuangan masa depan.

Desain responsif juga ternyata sudah mengikuti resolusi laptop dan mobile phone saya. Susunan menu juga mudah digunakan sesuai kebutuhan saya. Apalagi ada Commitment Magazine yang berisikan informasi bagaimana artis-artis mengelola keuangan. Sudah berita mengenai artis itu pasti menarik, ditambah lagi dengan bagaimana cara mereka mengelola keuangan. Keren banget!

Pantas saja kalau Commitment Magazine ini mendapat rekor MURI sebagai majalah interaktif asuransi pertama di Indonesia yang berkomitmen memberikan informasi keuangan kepada khalayak banyak. Menambah kekaguman saya pada tingginya dedikasi perusahaan asuransi ini memberikan pengetahuan mengenai pentingnya perencanaan keuangan masa depan bagi masyarakat.

Saya juga sudah mencoba-coba financial calculator yang benar-benar membantu saya untuk lebih memahami dan memprediksi berapa sebenarnya kebutuhan saya untuk pensiun, pendidikan anak, dan masa depan.

Berapa sih yang saya bisa investasikan dari sekarang supaya impian saya terwujud? Itulah fungsi financial calculator. Apalagi financial calculator ini menurut Pak Denny Karim (Associate Director Operations Commonwealth Life) mendapat pengakuan OJK sebagai media atau alat yang bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi dan menabung untuk masa depan.

Berdasarkan survei OJK tahun 2013, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia boleh dikatakan masih sangat rendah yaitu sekitar 11,8%. Hal ini mendorong OJK untuk meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI). Keberadaan kalkulator finansial Commonwealth Life ini merupakan sebuah komitmen yang tinggi untuk juga turut mengembangkan edukasi manfaat asuransi di Indonesia.

Sekalipun buta dengan masalah perencanaan keuangan, siapa saja bisa dengan mudahnya menggunakan kalkulator finansial ini. Tinggal isi data profil seperti jenis kelamin, pofesi, status pernikahan, dan tanggal lahir ke kalkulator finansial maka saya bisa menghitung-hitung kebutuhan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Mengakses kalkulator finansial juga bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja melalui komputer, smartphone, dan tablet berbasis sistem operasi Android dan iOs.

Tenang Membeli Produk Asuransi dari Perusahaan Terbaik

Commonwealth Life adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA) yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka dan terdepan di Australia. Bila dilihat nilai aset Commonwealth Life sendiri, sampai dengan tahun 2014 tercatat sebesar Rp 6,9 Triliun. Nilai yang sedemikian fantastis menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat Indonesia kepada Commonwealth Life yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kinerja Commonwealth Life yang terus meningkat juga semakin membuat saya percaya terhadap perusahaan asuransi ini. Bagaimana tidak? Tahun 2014 yang bagi banyak perusahaan asuransi menjadi masa yang sulit justru Commonwealth Life berhasil meningkatkan pendapatan premi new business mencapai 6% dibandingkan dengan tahun 2013. Artinya kepercayaan masyarakat terus meningkat di tengah turunnya pencapaian perusahaan asuransi. Klaim yang dibayarkan Commonwealth Life pun pada tahun 2014 juga bertambah sebesar 17% dari tahun 2013.

Banyak sekali perhargaan yang diterima oleh Commonwealth Life namun yang saya tulis di sini hanya sedikit dari semua prestasi Commonwealth Life:

Tahun 2014 mendapat penghargaan Investor Award 2014 sebagai Best Insurance Company

Tahun 2015 mendapat peringkat pertama pada “4th Infobank Digital Brand of The Year 2015” untuk digital brand kategori unit link

Tahun 2016 juga meraih penghargaan “Excellent Service Experience Award (ESEAward)” 2016 untuk kategori “Insurance Life and Health

Banyaknya penghargaan bergengsi yang diterima Commonwealth Life tentu saja turut menambah nilai plus perusahaan ini di mata saya.

Investra Titanium untuk Hasil Investasi Optimal

Saya memiliki rencana untuk menguliahkan anak-anak di perguruan tinggi yang terbaik. Namun satu hal yang harus saya hadapi adalah tingginya tingkat inflasi. Misalkan saja dulu biaya kuliah saya tahun 2002 di sebuah universitas sebesar 1,5 juta Rupiah per semester  kini kabarnya mencapai lima jutaan Rupiah. Kenaikan hampir 400% ini terjadi akibat inflasi. Hal ini memaksa saya untuk memikirkan solusi asuransi pendidikan terbaik yang memberikan saya hasil investasi yang terbaik.

Aggaplah saya saat ini memiliki tabungan 100 juta Rupiah untuk dipergunakan sebagai biaya kuliah anak saya 15 tahun lagi. Bila uang tersebut hanya saya simpan di bank dengan nilai bunga sebesar 4% jangan-jangan uang yang seharusnya cukup untuk biaya kuliah S1 saat ini tidak akan berarti apa-apa lagi 15 tahun mendatang.

Uang yang tadinya cukup untuk masa kuliah 4 tahun, jangan-jangan 15 tahun lagi hanya cukup untuk biaya kuliah satu semester. Bisa gawat saya karena tingkat inflasi yang rata-rata 6% per tahun benar-benar berhasil menggerogoti nilai dana pendidikan untuk anak yang sudah saya persiapkan.

Solusinya? Saya butuh asuransi pendidikan terbaik yang bisa memberikan hasil optimal untuk perkembangan dana pendidikan anak saya karena saya percaya hanya investasi yang bisa mengejar ketertinggalan dari inflasi. Saya ingin melihat dana pendidikan anak yang setiap bulan saya bayar sebagai premi bertumbuh melampaui kecepatan inflasi.

Inilah sebabnya saya harus cerdas memilih asuransi pendidikan terbaik. Mendengar mengenai Investra Titanium sungguh membuat saya penasaran. Produk yang luar biasa ini memberikan hasil investasi yang lebih optimal dimana sebesar 50% dari dana investasi premi berkala sudah diinvestasikan sejak tahun pertama. Baru pertama saya mendengar produk unit link yang seperti ini. Biasanya tahun pertama dana premi berkala belum ada yang dialokasikan perusahaan asuransi untuk investasi. Betapa istimewanya Investra Titanium sehingga hasil investasi yang saya terima bisa lebih maksimal.

Premi bulanan yang cukup terjangkau berkisar 1.000.000 sangat menarik karena sudah bisa menerima perlindungan asuransi dasar sampai tertanggung berusia 99 tahun. Belum lagi ditambah perlindungan  terhadap 53 penyakit kritis dan layanan darurat medis di seluruh dunia apabila terjadi sakit akibat kecelakaan atau sakit saat berpergian. Lengkap sekali bukan?

Bila saya membeli produk asuransi pendidikan, pensiun, dan rencana masa depan lebih baik memakai Investra Titanium. Soalnya, siapa sih yang tidak mau hasil investasinya lebih cepat bertumbuh? Belum lagi kalau tertanggung menderita penyakit yang tidak tersembuhkan (terminal ilness) maka 50% dari uang pertanggungan akan dibayarkan lebih awal. Benar-benar beda dari produk unit link lainnya.

Saya kini yakin untuk memilih asuransi Investra Titanium yang membantu saya, suami, dan anak-anak untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Bukankah saya diberikan akal untuk menabur dan mengelola dengan bijaksana harta yang saya miliki agar tidak semua dihabiskan untuk hari ini? Sebagai seorang yang mengaku percaya kepada-NYA tentu saya tidak akan menyia-nyiakan pemberian Tuhan berupa otak dan pikiran untuk dipergunakan demi menjadi ‘petani’ yang baik dengan hasil panen yang maksimal sebagai bekal di masa yang akan datang. Mari kita persiapkan hari esok dengan sebaik-baiknya mulai dari hari ini. Bila bukan sekarang kapan lagi?

Salam,

Rahayu Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun