Uang yang tadinya cukup untuk masa kuliah 4 tahun, jangan-jangan 15 tahun lagi hanya cukup untuk biaya kuliah satu semester. Bisa gawat saya karena tingkat inflasi yang rata-rata 6% per tahun benar-benar berhasil menggerogoti nilai dana pendidikan untuk anak yang sudah saya persiapkan.
Solusinya? Saya butuh asuransi pendidikan terbaik yang bisa memberikan hasil optimal untuk perkembangan dana pendidikan anak saya karena saya percaya hanya investasi yang bisa mengejar ketertinggalan dari inflasi. Saya ingin melihat dana pendidikan anak yang setiap bulan saya bayar sebagai premi bertumbuh melampaui kecepatan inflasi.
Inilah sebabnya saya harus cerdas memilih asuransi pendidikan terbaik. Mendengar mengenai Investra Titanium sungguh membuat saya penasaran. Produk yang luar biasa ini memberikan hasil investasi yang lebih optimal dimana sebesar 50% dari dana investasi premi berkala sudah diinvestasikan sejak tahun pertama. Baru pertama saya mendengar produk unit link yang seperti ini. Biasanya tahun pertama dana premi berkala belum ada yang dialokasikan perusahaan asuransi untuk investasi. Betapa istimewanya Investra Titanium sehingga hasil investasi yang saya terima bisa lebih maksimal.
Premi bulanan yang cukup terjangkau berkisar 1.000.000 sangat menarik karena sudah bisa menerima perlindungan asuransi dasar sampai tertanggung berusia 99 tahun. Belum lagi ditambah perlindungan  terhadap 53 penyakit kritis dan layanan darurat medis di seluruh dunia apabila terjadi sakit akibat kecelakaan atau sakit saat berpergian. Lengkap sekali bukan?
Bila saya membeli produk asuransi pendidikan, pensiun, dan rencana masa depan lebih baik memakai Investra Titanium. Soalnya, siapa sih yang tidak mau hasil investasinya lebih cepat bertumbuh? Belum lagi kalau tertanggung menderita penyakit yang tidak tersembuhkan (terminal ilness) maka 50% dari uang pertanggungan akan dibayarkan lebih awal. Benar-benar beda dari produk unit link lainnya.
Saya kini yakin untuk memilih asuransi Investra Titanium yang membantu saya, suami, dan anak-anak untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Bukankah saya diberikan akal untuk menabur dan mengelola dengan bijaksana harta yang saya miliki agar tidak semua dihabiskan untuk hari ini? Sebagai seorang yang mengaku percaya kepada-NYA tentu saya tidak akan menyia-nyiakan pemberian Tuhan berupa otak dan pikiran untuk dipergunakan demi menjadi ‘petani’ yang baik dengan hasil panen yang maksimal sebagai bekal di masa yang akan datang. Mari kita persiapkan hari esok dengan sebaik-baiknya mulai dari hari ini. Bila bukan sekarang kapan lagi?
Salam,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H