Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sulitnya Menyadarkan Seorang Religius untuk Merencanakan Masa Depan

12 Juni 2016   15:35 Diperbarui: 13 Juni 2016   14:16 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk mendapatkan panen maka sang petani harus menabur, menyirami, dan memberi pupuk (foto: bapak saya H.Damanik )

Perumpamaan “Lima Gadis Bodoh dan Lima Gadis Bijaksana” mengisahkan mengenai sepuluh gadis yang diundang ke sebuah pesta perjamuan. Lima gadis bijaksana datang dengan membawa pelita (lampu) dan cadangan minyak yang cukup sementara lima gadis bodoh datang dengan membawa pelita namun tanpa cadangan minyak.

Ternyata pesta perjamuan cukup lama tertunda karena mempelai belum datang dan para gadis terpaksa menunggu. Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba dan datanglah sang mempelai. Lima gadis bijaksana bersiap memasuki ruang perjamuan dan lima gadis bodoh kebingungan karena minyak mereka habis.

Sang gadis bodoh terpaksa mencari-cari pedagang minyak terlebih dahulu dan saat ingin memasuki ruang perjamuan, pintu sudah ditutup dan gadis bodoh tidak dapat mengikuti pesta. Pesan utama mengenai lima gadis bijaksana dan bodoh ini memang bukan tentang pengelolaan uang namun bagi saya pribadi, pesan ini juga bermakna agar saya lebih bijaksana dalam mengatur uang dan merencanakan masa depan.

Pun demikian dengan Yusuf yang dulunya adalah budak yang dijual abang-abangnya ke Mesir dan kini menjadi tangan kanan sang Raja Firaun. Yusuf dengan bijaksana mengumpulkan bahan makanan berupa gandum dalam tujuh tahun kelimpahan di tanah Mesir sebagai persiapan dalam menghadapi masa kelaparan tujuh tahun yang akan datang.

Selama tujuh tahun masa kelimpahan di Mesir, tidak dimanfaatkan Yusuf untuk berfoya-foya namun untuk mempersiapkan bekal untuk masa kekeringan di Mesir. Akibatnya? Saat masa kering tujuh tahun lamanya di Mesir, tidak ada satu pun masyarakat Mesir yang kelaparan karena bekal makanan yang disiapkan Yusuf.

Tidak Mungkin Menuai Tanpa Menabur

Saya pun menarik kesimpulan ternyata kebijaksanaan mengelola uang tidak hanya bisa menyelamatkan diri sendiri layaknya lima gadis bijaksana namun juga bisa menyelamatkan banyak orang bak kisah Yusuf. Sungguh, saya pun merasa bersalah atas apa yang sudah saya lakukan selama ini. Betapa tidak bijaksananya saya. Betapa kacau hidup tanpa perencanaan. Sebaliknya, betapa baiknya perencanaan karena saat masalah tiba, saya pun bisa lebih siap.

Perencanaan juga yang membuat saya lebih tenang dalaam menjalani hidup dan mencegah keterpurukan saat hal yang terburuk itu datang. Bukankah saya tidak bisa menghindari berbagai masalah dalam hidup ini? Biaya hidup yang semakin meningkat, PHK besar-besaran, kecelakaan, biaya pendidikan setinggi langit, sakit-penyakit yang semakin beragam, pensiun, bangkrut terkadang turut mewarnai kehidupan manusia.

Ternyata persiapan itu penting. Buktinya? Saya dulu sekolah dan kuliah demi mempersiapkan masa depan juga bukan? Saya pun memiliki cita-cita. Mengapa saya tidak tidur-tiduran saja di rumah dan menantikan Tuhan memberikan masa depan yang cerah? Artinya, Tuhan mau saya bertanggung jawab menjalani apa yang menjadi bagian (tanggung jawab) saya dan membiarkan Tuhan yang menentukan hasilnya. Do my best and God will do the rest!

Waktu tidak bisa diputar kembali dan saya akan terus semakin tua. Kesempatan menata masa depan tidak selalu ada. Saya harus merencanakan masa depan saya dari sekarang. Ibarat petani, untuk mendapatkan panen maka sang petani harus menabur, menyirami, dan memberi pupuk pada tanamannya. Hasil panen apakah berlimpah, cukup, atau malah kurang biarlah sepenuhnya diatur oleh Tuhan. Satu hal yang pasti yang menjadi tugas saya adalah menabur, menyirami, dan memberi pupuk sebab tanpa menabur saya tidak akan pernah menuai.

Demikian juga dengan masa depan, mustahil saya memiliki masa depan yang cerah bila tidak direncanakan dari sekarang. Itulah sebabnya saya harus bergegas memanggil agen asuransi yang dulu pernah saya pelototi. Kebetulan sang agen suransi berasal dari perusahaan asuransi di Indonesia yang terpercaya yaitu Commonwealth Life

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun