Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gol Cantik Bank Syariah Mengubah Keterpaksaan Saya Menjadi Cinta

13 April 2016   10:55 Diperbarui: 26 April 2016   07:32 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila mengambil KPR di bank konvensional, maka biasanya bank hanya menawarkan cicilan tetap sampai satu atau tiga tahun. Setelah itu, cicilan debitur akan berubah setiap saat (fluktuatif) mengikuti kondisi pasar yang tidak menentu. Betapa terbantunya kami dengan sistem syariah yang memberikan ketenangan. Kami tidak perlu khawatir atas ketidakpastian pasar karena sekalipun suku bunga tiba-tiba naik, santai saja man

Tidak bakalan ada namanya mimpi buruk karena tidak mampu membayar cicilan yang tiba-tiba membengkak. Bank Syariah sungguh memberi kami sebuah kepastian di tengah ketidakpastian ekonomi yang terus bergejolak belakangan ini. Bagi saya ini adalah gol cantik kedua bank syariah yang semakin membuat saya jatuh cinta. Saya pun mengambil kesimpulan ternyata bank syariah itu tidak kalah profesional dengan bank konvensional.

[caption caption="ATM dan Buku Tabungan BTN Syariah Suami (Foto: Rahayu Damanik)"]

[/caption]Manisnya Pengalaman Mengajukan Restrukturisasi KPR di Bank Syariah

KPR kami berjalan sudah lebih dari setahun, tidak ada masalah sama sekali. Angsuran diautodebit langsung dari ATM bank syariah suami setiap bulan pada tanggal 3 sehingga kami tidak perlu repot-repot mengantre di bank setiap bulan hanya untuk membayar cicilan.

Baru-baru ini saya dan suami memikirkan sebuah kebutuhan keluarga lainnya yang harus kami penuhi. Namun kami berpikir, tidak mungkin membeli keperluan tersebut bila cicilan KPR kami tetap sama dengan yang sebelumnya. Kami harus meminta kepada bank untuk menurunkan cicilan dengan konsekuensi memperpanjang jangka waktu KPR kami. Saya tidak tahu apakah ada jenis permintaan yang seperti kami ajukan? Entahlah. Saya kemudian menghubungi petugas bank syariah melalui nomor What’s App beliau yang tersimpan di handphone saya. Saya bertanya apakah mungkin permintaan kami tersebut dikabulkan? Bapak petugas bank syariah mengatakan sebaiknya bertemu untuk melakukan wawancara atas permintaan kami.

Pada hari yang dijanjikan kami datang ke bank syariah tempat kami mengajukan KPR dan disambut dengan sangat ramah. “Assalamwalaikum Bapak dan Ibu” demikian sambut satpam saat menyambut saya dan suami. Saya dan suami yang mendengar salam demikian langsung menjawab dengan serempak “Walaikum salam” Bagi kami salam satpam tersebut sangat sejuk karena terdengar sebagai sebuah ucapan “Syaloooom, salam sejahtera bagimu!” Siapakah yang tidak merasa senang mendapat salam yang demikian damai?

Begitu pun saat bertemu dengan Pak Hendro (bukan nama yang sebenarnya) petugas bank syariah yang melayani pengajuan kami. Tanpa lama-lama menunggu, kami langsung dipersilahkan duduk dan bertatatap muka dengan Pak Hendro. Serasa nasabah prioritas, langsung mendapat layanan tanpa antrean. Jarang-jarang saya merasakan kehormatan yang selayaknya diberikan kepada nasabah mentereng. 

Setelah menyalami saya dan suami, beliau pun bertanya dengan ramah apa gerangan yang bisa beliau bantu. Kami menjelaskan dengan detail kebutuhan yang harus dipenuhi dan permohohan kami untuk menurunkan jumlah angsuran. Beliau mendengarkan dengan tekun dan berkata, “Baik, itu artinya Bapak dan Ibu ingin mengajukan restrukturisasi KPR. Sebelumnya angsuran Bapak Ibu sejumlah sekian dengan jangka waktu sekian tahun. Kini, Bapak Ibu ingin menurunkan jumlah angsuran KPR menjadi sekian dengan jangka waktu diperpanjang menjadi sekian tahun” Saya dan suami manggut-manggut karena ternyata beliau betul-betul paham dengan apa yang kami sampaikan. Kalimat Pak Hendro seolah memberikan kami secercah harapan.

“Bapak Ibu sekarang membuatkan surat mengenai permohonan restrukturisasi. Tuliskan alasan Bapak Ibu, nilai cicilan yang diharapkan, dan jangka waktu yang diinginkan. Tulisan tangan saja dan nanti tanda tangan di atas meterai” Wah, saya dan suami saling berpandangan seolah masih belum percaya dengan pendengaran kami. What?? Segampang itu?? Horeee!!

[caption caption="Suami dan salah seorang petugas bank syariah saat menandatangani persetujuan restrukturisasi (foto: Rahayu)"]

[/caption]Tanpa pikir panjang, saya pun bergegas menarik kertas dan pulpen yang disodorkan Pak Hendro dan menggoreskan isi hati kami dengan bahasa sebaik dan sejelas mungkin. Hanya dalam waktu 10 menit saya selesai membuatkan surat yang kemudian ditandatangani suami. “Baik, nanti surat ini akan saya ajukan ke pusat. Bapak Ibu tunggu saja, bila sudah ada keputusan pasti saya akan langsung menghubungi Bapak Ibu”

Saya dan suami pulang dengan wajah sumringah secerah mentari pagi yang masih bersinar dengan sangat ramah. Tidak menyangka proses restrukturisasi di bank syariah demikian simpelnya. Tanpa menunggu lama, suatu sore saat sedang berada di commuter line, saya mendapat kabar dari Pak Hendro kalau restrukturisasi KPR saya disetujui. Satu hal yang luar biasa, cicilan yang kami minta disetujui persis seperti angka angsuran yang saya mohonkan. Luar biasa bukan?! Inilah gol cantik ketiga bank syariah yang benar-benar tepat menyasar di gawang hati saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun