Pengertian Kualitas
Dalam hal kinerja, kualitas termasuk unsur terpenting. Kualitas adalah sejauh mana kinerja pegawai yang dikaitkan dengan kesesuaian hasil dengan yang apa yang diharapkan. Istilah mutu atau kualitas merupakan analogi terjemahan dari kata mutu. Pengertian mutu senantiasa berubah-ubah sesuai dengan permintaan perubahan itu sendiri, maka dari itu konsep mutu sering disebut dengan konsep dinamis. Pandangan kami mengenai konsep kualitas saat ini, bisa jadi tidak relevan lagi dalam lima atau sepuluh tahun ke depan. Oleh karena itu, konsep mutu harus selalu dikaji ulang dari waktu ke waktu.
Kualitas (mutu) merupakan gambaran dan karakteristik yang komplit suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Dalam praktik organisasi, konsep kualitas sering kali mengarah pada kepuasan pelanggan. Namun untuk memberikan pelayanan yang memuaskan diupayakan melalui input, proses dan outcome yang ketiganya mendapat perhatian yang sama dan sepadan.[1] Oleh karena itu, kualitas kepemimpinan dalam konteks organisasi adalah kualitas pelayanan kepemimpinan sebagai bagian integral (tidak dapat dipisahkan) dari proses organisasi sebagai suatu sistem. Dari pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kualitas merupakan unsur penting dalam hal kinerja. Pengertian mutu atau kualitas bersifat dinamis dan perlu dikaji ulang dari waktu ke waktu. Dalam konteks organisasi, kualitas kepemimpinan juga menjadi faktor penting dalam pelayanan kepemimpinan yang merupakan bagian integral dari proses organisasi.
Â
Pengertian Kinerja
Â
Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang mengacu pada kinerja atau prestasi yang dicapai seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dilakukan oleh seorang pegawai dalam proses pelaksanaan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Performance atau kinerja adalah hasil atau keluaran dari suatu proses. Kinerja adalah suatu aktivitas yang dikerjakan oleh seorang pekerja dalam melakukan tugas dan pekerjaan yang telah diberikan.[2]Â
Â
Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh suatu organisasi, baik bersifat profit orientid dan nonprofit oriented yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Kinerja itu bersifat relatif, bisa tinggi atau bisa rendah. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Armstrong dan Baron, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi: (1) faktor pribadi, termasuk tingkat keterampilan yang teridentifikasi, kemampuan pribadi, motivasi dan komitmen. (2) faktor kepemimpinan, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan dari manajer dan tim manajemen. (3) faktor tim, menunjukkan kualitas dukungan rekan-rekan kerja. (4) unsur sistem, ditunjukkan oleh sistem kerja dan fasilitas yang disediakan organisasi. (5) faktor kontekstual, ditandai dengan tingginya tingkat tekanan lingkungan internal dan eksternal.[3]Â
Â
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja dapat diukur secara kualitas dan kuantitas dan dapat berbeda antara individu dan organisasi. Untuk mencapai kinerja yang baik, perlu adanya perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan pengelolaan yang efektif dari aspek-aspek tersebut.