Ghea berlari cepat ke dalam mobil dan melajukan kendaraannya meninggalkan kediaman Bu Sartika.
Sementara itu, Dendy begitu dihantui rasa bersalah karena sempat memaki pagi tadi. Ia juga sempat membanting uang di depan Ghea.
Di dalam perjalanan pulang Ghea menangis sesenggukan. Malu, itu yang ia rasakan. Kejadian itu berlangsung di tempat Ganendra belajar. Ia juga bingung bagaimana membuat alasan pada mamanya. Mobilnya penyok dan tiba-tiba ia pulang lebih awal.
Tiba-tiba saja sebuah mobil menghadang di depan.
Chitttt.
Ghea mengerem mendadak. Ghea ingin memaki pengemudi yang sudah sembrono menghadang mobilnya namun saat ia melihat siapa yang sudah turun dari mobil Ghea jadi enggan.
Tok..tok..tok.
Dari dalam Ghea tahu, kalau Dendy bicara.
Ghea membuka jendela kaca mobil bagian kanan.
"Maaf Pak. Ada apa?"
"Bisa kita bicara empat mata. Di depan situ ada caffee. Kita ngopi di depan."