Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Keunikan Masjid Jogokariyan, Menggali Spirit dan Ekonomi di Balik Industri Wisata Halal di Yogyakarta

31 Januari 2025   20:05 Diperbarui: 2 Februari 2025   09:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara buka puasa bersama di Masjid Jogokariyan (Sumber foto: Facebook Majid Jogokariyan)

Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar masjid melalui berbagai sektor.

Sektor Kuliner dan Souvenir

Sebagai salah satu masjid yang sering dikunjungi wisatawan religi, banyak pedagang yang membuka usaha di sekitar area masjid, khususnya untuk sektor kuliner dan oleh-oleh.

Wisatawan yang datang ke masjid tidak hanya datang untuk beribadah, tetapi juga untuk menikmati berbagai kuliner khas Yogyakarta, seperti nasi gudeg, bakpia, dan makanan lokal lainnya.

1. Estimasi Perputaran Uang di Kuliner:

Misalnya, jika kita perkirakan ada 10.000 orang yang mengunjungi Masjid Jogokariyan setiap minggunya dan rata-rata menghabiskan Rp30.000 untuk makanan dan minuman (termasuk nasi gudeg, es teh, atau makanan ringan).

Dengan demikian, perputaran uang di sektor kuliner bisa mencapai sekitar Rp300.000.000 per minggu atau sekira Rp1,2 miliar per bulan.

Ini adalah angka yang signifikan, mengingat masjid ini cukup sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan luar daerah.

2. Estimasi Perputaran Uang di Souvenir

Selain itu, sektor souvenir dan oleh-oleh juga memberikan kontribusi. Banyak pengunjung yang membeli cendera mata seperti tasbih, sajadah, buku agama, atau pernak-pernik Islami.

Jika rata-rata 20% pengunjung membeli oleh-oleh dengan harga rata-rata Rp50.000, maka perputaran uang di sektor souvenir bisa diperkirakan sekitar Rp100.000.000 per bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun