5. Dukungan yang luas dan komitmen pada perubahan
Perubahan dalam cara kerja yang diterapkan oleh eFishery membutuhkan adaptasi yang signifikan dari para pembudidaya dan petambak.
Setiap implementasi teknologi memerlukan komunikasi yang baik, pelatihan, dan penyuluhan agar perubahan dapat diterima dengan baik.
Banyak petani ikan yang enggan beralih dari metode tradisional ke teknologi baru, terutama jika mereka merasa tidak mendapat dukungan yang cukup dari perusahaan atau pemerintah.
Setiap perubahan membutuhkan dukungan seluas-luasnya, baik dari petani itu sendiri, perusahaan, maupun pemerintah sebagai regulator.
Secara konsep, eFishery sebagai sebuah startup teknologi akuakultur pertama di Asia sudah tidak diragukan lagi. Cukup banyak testimoni positif di selasar laman resmi miliknya.
Jenis produk dan layanan eFishery juga sangat menarik: eFeeder (Alat Pemberi Pakan Otomatis); eFisheryKu (Aplikasi untuk Pembudidaya Ikan); eFarm (Aplikasi untuk Pembudidaya Udang); eFresh (Aplikasi untuk Pembeli Ikan dalam Jumlah Besar); dan Kabayan (Layanan Penyediaan Akses ke Pendanaan).
Bahkan sudah memiliki rencana ekspansi ke luar negeri, seperti Vietnam, Thailand, China, India, Bangladesh, Malaysia, Jepang, Filipina dan Korea Selatan.
Namun, dari sekian banyak capaian tersebut ada beberapa hal penting untuk dipelajari Bersama:
1. Pentingnya Tata Kelola Perusahaan
Salah satu pelajaran utama dari kasus skandal keuangan eFishery ini adalah pentingnya tata kelola perusahaan yang baik.