Survei hanyalah sebuah alat atau metode penelitian untuk mengumpulkan data dari kelompok orang yang mewakili suatu populasi.
Umumnya, teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner tertulis, wawancara dengan sambungan telepon, wawancara tatap muka, elektronik, bahkan turun ke lapangan secara langsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang karakteristik populasi, serta untuk menjelaskan fenomena pada satu periode waktu tertentu. Karena publik sangat dinamis dalam memberikan pandangannya, maka hasil survei tidak serta merta berlaku permanen.
Seperti survei opini publik dari Litbang Kompas, dilakukan pada periode 4-10 Januari 2025. Melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak dan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar 3,1 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana (Kompas.id, 20/1/2025).
Hasilnya, sebanyak 80,9 persen responden menyatakan rasa puas terhadap kinerja pemerintah. Sementara yang menyatakan tidak puas sebanyak 19,1 persen.
Lebih dalam lagi, Litbang Kompas juga mensurvei empat aspek lainnya dengan skor yang juga sangat memuaskan.
Aspek dengan skor tertinggi adalah keamanan dan politik, sebesar 85,5 persen; diikuti kesejahteraan masyarakat mencapai 83,7 persen; lalu ekonomi dengan nilai kepuasan 74,5 persen; dan terakhir aspek hukum dengan tingkat kepuasan paling rendah, yaitu 72,1 persen.
Capaian ini sangat luar biasa. Pasalnya, 100 hari pemerintahan Jokowi-JK hanya mencapai 65,1 persen. Mengapa bisa demikian? Apa faktor-faktor yang mendukung capaian tinggi Prabowo-Gibran? Jawabannya bisa dicari secara mandiri.
Tetapi yang pasti, keempat aspek yang tadi sudah saya tulis di paragraf sebelumnya berkontribusi sangat signifikan terhadap tingkat kepuasan publik yang tinggi.
Sementara itu, citra Presiden Prabowo meningkat menjadi 94,1 persen. Responden menilai citranya "sangat baik" atau "baik". Skor ini meningkat dari 84,1% pada survei sebelumnya. Citra Wakil Presiden Gibran juga menunjukkan tren positif, dari 71,1% menjadi 79,9%.