Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Menyulam Kata, Menghidupi Cinta

17 Januari 2025   23:54 Diperbarui: 17 Januari 2025   23:54 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dok. Pribadi

Tapi Arman tetap mencoba kembali pulang kepada Maya dan kedua anaknya yang terkasih. Dia tak sudi diperolok keadaan. Kemudian dengan sisa-sisa harapan, pergi meninggalkan tembok ratapan untuk kembali menyusun mimpi-mimpi yang baru.

Menyulam kata, menghidupi cinta.

Begitulah seharusnya. Laki-laki memang mahluk yang tak jera bermimpi, untuk kemudian mengingat seluruh mimpi yang pernah coba didaki. Hingga kematian datang disuatu malam, siang, sore atau pagi.

Demi kematian, setidaknya kita semua tak perlu bermimpi. Lagi.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun