Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

MBG, Pasar Tradisional, dan Dampak Ekonomi yang Menyertainya

15 Januari 2025   19:32 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Musi Kota Depok (Foto: Dok. pribadi)

Kesimpulan

Program MBG yang merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto memiliki potensi besar untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus mendongkrak perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM.

Namun, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada implementasi yang efektif, pemantauan kualitas makanan, serta transparansi dalam pengelolaan anggaran. Selain itu, keterlibatan pasar tradisional dapat diprediksi akan berdampak lebih luas lagi.

Dengan demikian, melibatkan pedagang pasar tradisional dalam program Makan Bergizi Gratis bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi mereka tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan program secara keseluruhan dalam meningkatkan gizi masyarakat dan memajukan ekonomi lokal.

Referensi:

https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/dorong-pedagang-lokal-naik-kelas-wamendag-jerry-4858-pasar-tradisional-sudah-go-digital

https://www.kompas.id/baca/riset/2024/05/16/jejak-transformasi-pasar-tradisional

https://validnews.id/ekonomi/transaksi-di-pasar-tradisional-capai-us108-miliar-per-tahun

https://www.infopublik.id/kategori/sorot-ekonomi-bisnis/534860/pasar-tradisional-riwayatmu-kini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun