Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

MBG, Pasar Tradisional, dan Dampak Ekonomi yang Menyertainya

15 Januari 2025   19:32 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Musi Kota Depok (Foto: Dok. pribadi)

8. Kesehatan Umum: Menilai dampak program terhadap kesehatan umum penerima manfaat melalui data kesehatan yang relevan.

Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut, evaluasi Program Makan Bergizi Gratis dapat dilakukan secara komprehensif untuk menentukan keberhasilan dan efektivitasnya dalam meningkatkan status gizi masyarakat di Indonesia.

Kondisi Pasar Tradisional dan Potensi Kolaborasi 

Keberhasilan implementasi program MBG selain ditentukan oleh evaluasi dan pengawasan yang baik, juga adanya keterlibatan dukungan masyarakat untuk bersama-sama memobilisasi perekonomian lokal yang lebih berdampak.

Salah satu unsur masyarakat yang dapat membawa dampak luas adalah pasar tradisional. Bahan baku bergizi dan segar harus dibeli di pasar rakyat bukan di pasar modern atau hyper-market.

Kerja sama dengan pedagang atau petani adalah strategi keberlanjutan yang sangat baik untuk diwujudkan.

Keberadaan pasar tradisional di Indonesia merupakan bagian integral dari struktur ekonomi dan sosial masyarakat. Saat ini, terdapat 16.235 pasar tradisional di seluruh Indonesia, yang menyerap sekitar 12,6 juta pedagang (infopublik.id, 2021; validnewsid, 2023).

Pasar-pasar ini tersebar di berbagai daerah, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Timur (2.345 pasar), Jawa Tengah (1.977 pasar), dan Sumatera Utara (858 pasar) (Kompas.id, 2024).

Sebuah riset membuktikan bahwa potensi perekonomian yang besar dari transaksi yang terjadi di pasar tradisional dengan nilai US$108 miliar per tahun.

Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing, bahkan beberapa pasar telah mulai melakukan digitalisasi, dengan 4.858 pasar yang telah mengadopsi teknologi digital hingga Agustus 2023 (kemendag.go.id, 2023).

Digitalisasi ini bertujuan untuk memperbaiki rantai pasok, meningkatkan aksesibilitas produk, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik kepada konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun