Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

MBG, Pasar Tradisional, dan Dampak Ekonomi yang Menyertainya

15 Januari 2025   19:32 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Musi Kota Depok (Foto: Dok. pribadi)

Menurut penulis, hingga saat ini, memang belum ada evaluasi awal yang secara spesifik menunjukkan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang lalu.

Indikator Keberhasilan MBG

Pemerintah sebaiknya sudah memiliki indikator keberhasilan program MBG. Indikator keberhasilan akan mencakup beberapa aspek penting untuk menilai efektivitas dan dampak program tersebut.

Meskipun tidak ada sumber spesifik yang menjelaskan indikator ini secara langsung, berdasarkan praktik umum dalam evaluasi program intervensi sosial, berikut adalah beberapa indikator yang dapat digunakan:

1. Jumlah Penerima Manfaat: Aspek ini penting untuk mengukur jumlah individu atau keluarga yang menerima makanan bergizi dibandingkan dengan target awal program. Ini mencakup anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

2. Kualitas Makanan: Memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang ditetapkan, termasuk kandungan protein, vitamin, dan mineral. Selain itu penting untuk juga menilai keberagaman menu makanan untuk memastikan penerima manfaat mendapatkan berbagai nutrisi.

3. Peningkatan Status Gizi: Aspek ini menekankan pada Indeks Massa Tubuh (IMT). Mengukur perubahan dalam IMT penerima manfaat untuk menilai perbaikan status gizi. Ke depan perlu melakukan pengukuran berkala untuk melihat pertumbuhan anak-anak dan perubahan berat badan pada ibu hamil.

4. Tingkat Kepuasan Penerima Manfaat: Aspek ini menekankan pada Survei Kepuasan. Mengumpulkan umpan balik dari penerima manfaat mengenai kualitas makanan, frekuensi distribusi, dan aspek lain dari program.

5. Partisipasi dalam Program: Ini merupakan aspek yang tidak kalah penting. Menilai keterlibatan komunitas dalam program. Mengukur seberapa banyak masyarakat terlibat dalam program, baik sebagai penerima manfaat maupun sebagai sukarelawan atau penyedia layanan.

6. Efektivitas Distribusi: Aspek ini menilai dua hal, pertama adalah Ketepatan Waktu. Menilai apakah makanan didistribusikan tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan; Kedua adalah Aksesibilitas. Memastikan bahwa semua kelompok sasaran dapat dengan mudah mengakses layanan makanan.

7. Dampak Jangka Panjang: Apakah ada perubahan positif dalam Perilaku Gizi. Mengamati perubahan dalam perilaku makan dan pola gizi di kalangan penerima manfaat setelah mengikuti program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun