Menurut penulis, hingga saat ini, memang belum ada evaluasi awal yang secara spesifik menunjukkan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang lalu.
Indikator Keberhasilan MBG
Pemerintah sebaiknya sudah memiliki indikator keberhasilan program MBG. Indikator keberhasilan akan mencakup beberapa aspek penting untuk menilai efektivitas dan dampak program tersebut.
Meskipun tidak ada sumber spesifik yang menjelaskan indikator ini secara langsung, berdasarkan praktik umum dalam evaluasi program intervensi sosial, berikut adalah beberapa indikator yang dapat digunakan:
1. Jumlah Penerima Manfaat: Aspek ini penting untuk mengukur jumlah individu atau keluarga yang menerima makanan bergizi dibandingkan dengan target awal program. Ini mencakup anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
2. Kualitas Makanan: Memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang ditetapkan, termasuk kandungan protein, vitamin, dan mineral. Selain itu penting untuk juga menilai keberagaman menu makanan untuk memastikan penerima manfaat mendapatkan berbagai nutrisi.
3. Peningkatan Status Gizi: Aspek ini menekankan pada Indeks Massa Tubuh (IMT). Mengukur perubahan dalam IMT penerima manfaat untuk menilai perbaikan status gizi. Ke depan perlu melakukan pengukuran berkala untuk melihat pertumbuhan anak-anak dan perubahan berat badan pada ibu hamil.
4. Tingkat Kepuasan Penerima Manfaat: Aspek ini menekankan pada Survei Kepuasan. Mengumpulkan umpan balik dari penerima manfaat mengenai kualitas makanan, frekuensi distribusi, dan aspek lain dari program.
5. Partisipasi dalam Program: Ini merupakan aspek yang tidak kalah penting. Menilai keterlibatan komunitas dalam program. Mengukur seberapa banyak masyarakat terlibat dalam program, baik sebagai penerima manfaat maupun sebagai sukarelawan atau penyedia layanan.
6. Efektivitas Distribusi: Aspek ini menilai dua hal, pertama adalah Ketepatan Waktu. Menilai apakah makanan didistribusikan tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan; Kedua adalah Aksesibilitas. Memastikan bahwa semua kelompok sasaran dapat dengan mudah mengakses layanan makanan.
7. Dampak Jangka Panjang: Apakah ada perubahan positif dalam Perilaku Gizi. Mengamati perubahan dalam perilaku makan dan pola gizi di kalangan penerima manfaat setelah mengikuti program.