Cukup banyak ahli yang menilai positif atas dampak potensial perekonomian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, menurut penulis, dampak ekonomi dapat ditentukan secara terukur dan akurat berdasarkan hasil evaluasi awal pelaksanaan program tersebut.
Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan inti tentang "Dampak ekonomi MBG" akan lebih bijak jika kita sedikit memotret evaluasi awal dari pelaksaanaan MBG sejak kick off pada 6 Januari yang lalu.
Evaluasi MBG tentu menjadi domain pemerintah atau dalam hal ini adalah Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai leading sector.
Karena kita perlu keterbukaan data-data yang memungkinkan kita untuk menganalisis sehingga evaluasi menjadi lebih komprehensif. Harapan kita semua bahwa MBG menjadi program yang berkelanjutan, inklusif, mangkus dan sangkil.
Mengingat bahwa program ini baru berjalan selama kurang dari dua minggu, penilaian awal mungkin masih dalam proses pengumpulan data dan analisis. Semoga BGN sudah memiliki data-data awal terkait hal tersebut.
Menurut penulis ada 3 tahap yang perlu dipahami dan dijelaskan oleh BGN, sehingga evaluasi kita menjadi lebih komprehensif:
1. Pra Pelaksanaan MBG:Â Dilakukan sebelum program dimulai untuk menentukan prioritas dan cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini penting untuk memahami konteks dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program.
2. Saat Pelaksanaan MBG: Evaluasi ini bertujuan untuk memantau kemajuan program yang sedang berjalan, membandingkan dengan rencana awal, dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi. Ini termasuk pengumpulan data melalui survei atau kuesioner kepada penerima manfaat. Apakah BGN sdh merencanakan menggelar survei kepuasan masyarakat (SKM)?
3. Akhir Pelaksanaan MBG:Â Setelah program selesai, evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah tujuan telah tercapai dan bagaimana dampaknya terhadap penerima manfaat. Ini mencakup analisis efektivitas dan efisiensi program.
Keberhasilan program MBG akan sangat bergantung pada pelaksanaan evaluasi yang sistematis dan terstruktur di setiap tahap tersebut, serta penggunaan indikator keberhasilan yang relevan untuk mengukur dampaknya secara efektif.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!