"Mulai dari Donald Trump dan Xi Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para pemimpin berpengaruh ini akan mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan di seluruh dunia."
Begitulah bunyi kalimat pembuka dalam sebuah artikel bertajuk "Meet the 10 world leaders to watch in 2025" yang terbit pada 4 Januari 2025.
Presiden Prabowo Subianto masuk dalam daftar "10 Pemimpin Dunia yang Harus Diperhatikan pada 2025" yang diterbitkan oleh The Straits Times, sebuah media terkemuka di Singapura.
Dalam artikel tersebut, yang melibatkan 11 jurnalis, Prabowo dipandang sebagai salah satu pemimpin yang berpotensi mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi baik di tingkat regional maupun global.
Sekilas Tentang The Straits Times
Bukan media kaleng-kaleng! Berusia 180 tahun. The Straits Times adalah surat kabar harian berbahasa Inggris terkemuka di Singapura, yang didirikan pada tanggal 15 Juli 1845.
Surat kabar ini dimiliki oleh SPH Media Trust, yang merupakan bagian dari Singapore Press Holdings (SPH), pemain utama dalam industri media di Asia.
Awalnya berfokus pada berita bisnis sebelum memperluas liputannya hingga mencakup politik, ekonomi, dan isu sosial.
Surat kabar ini beroperasi dengan 20 biro di seluruh dunia. Menjangkau 1,33 juta pembaca setiap hari baik melalui media cetak maupun digital.
Edisi cetaknya memiliki sirkulasi sekitar 364.134 eksemplar pada tahun 2017. Publikasi ini juga meluncurkan versi daringnya sejak tahun 1994.
Analisis Masuknya Nama Prabowo dalam Daftar Pemimpin Berpengaruh
Prabowo Subianto, menurut The Straits Times menjadi 1 diantara 10 nama pemimpin dunia yang diprediksi akan membawa dampak di panggung global 2025.
Bersama nama-nama lain seperti Donald Trump, Xi Jinping, PM Jepang Shigeru Ishiba, Narendra Modi, Vladimir Putin, PM Australia Anthony Albanese, Anwar Ibrahim, Kim Jong-un, dan Benjamin Netanyahu.
Menurut saya ada beberapa alasan mengapa The Straits Times memasukkan nama Prabowo:
1. Kontribusi Diplomatik dan Ekonomi
Prabowo, yang dilantik sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024, telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Dalam waktu kurang dari sebulan setelah dilantik, ia melakukan serangkaian kunjungan ke negara-negara besar seperti Cina dan Amerika Serikat, serta menghadiri konferensi internasional seperti APEC dan G20.
Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral tetapi juga untuk menarik investasi yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
2. Kebijakan Luar Negeri yang Proaktif
Dalam artikelnya, The Straits Times menyebut Prabowo sebagai "first foreign policy president." Sebuah julukan yang tidak berlebihan.
The Straits Times mencatat bahwa Prabowo berencana untuk mengubah pendekatan kebijakan luar negeri Indonesia dengan lebih aktif terlibat dalam forum multilateral dan memperkuat hubungan dengan negara-negara besar seperti Rusia dan Cina.
Langkah ini mencerminkan keinginan Prabowo untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam isu-isu global, termasuk dalam kerjasama ekonomi dan keamanan.
3. Dukungan Regional dan Kerjasama ASEAN
Prabowo juga diprediksi akan memberikan dukungan kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam upaya memajukan kerjasama ASEAN, terutama dalam hal investasi lintas batas dan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo berkomitmen untuk memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
4. Tantangan dan Pengawasan Global
Meskipun ada optimisme mengenai peran Prabowo di panggung internasional 2025, tantangan akan tetap selalu ada.
Para pengamat akan mengawasi bagaimana ia menyeimbangkan kepentingan nasional dengan kritik domestik terhadap kebijakan luar negerinya.
Pendekatan Prabowo yang lebih agresif dalam diplomasi dapat memicu perdebatan mengenai bagaimana Indonesia berinteraksi dengan kekuatan besar seperti Cina dan Amerika Serikat di tengah rivalitas mereka.
Masuknya nama Presiden Prabowo Subianto dalam daftar pemimpin dunia yang berpengaruh pada 2025 mencerminkan harapan akan peran aktif Indonesia di kancah global.
Dengan kebijakan luar negeri yang proaktif dan fokus pada penguatan kerjasama regional, Prabowo memiliki potensi untuk menjadi sosok dominan dalam dinamika geopolitik mendatang.
Namun, keberhasilan ini akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengelola tantangan domestik serta menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan hubungan internasional.
Wallahu a'lam bishawab.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H