Ia percaya bahwa ketika alat produksi berkembang, hal ini dapat menguntungkan kelas borjuis (pemilik modal) dengan cara menekan biaya produksi dan meningkatkan profit, tetapi pada saat yang sama dapat memperburuk kondisi kelas proletariat (pekerja) yang terasing dan kehilangan pekerjaan mereka akibat otomatisasi.
Senada dengan Marx, 61 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1928, Leon Trotsky menerbitkan buku "The Permanent Revolution and Results and Prospects" menyatakan bahwa masyarakat adil-makmur hanya akan tercipta jika ada peningkatan alat produksi yang signifikan.
David Harvey dan James Veltmeyer berargumen bahwa konflik antara buruh dengan pemilik modal tidak berakhir dengan kemajuan teknologi; sebaliknya, teknologi itu sendiri menciptakan kondisi baru bagi perjuangan selanjutnya.
Marxisme bersepakat bahwa kemajuan teknologi berdampak pada efisiensi produksi. Fakta yang tak terbantahkan. AI dapat menyelesaikan urusan dalam waktu yang singkat, mulai dari administrasi kantor, rantai produksi, distribusi, analisis kebijakan publik, perilaku pelanggan, dan sebagainya.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa AI memiliki kemampuan memecah kebuntuan birokrasi, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, memperkuat pengawasan, mempercepat pengambilan keputusan, dan sebagainya.
AI dan Kesejahteraan Rakyat
Dengan kemajuan teknologi ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana AI dapat mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi, serta bagaimana ia dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
India adalah contoh yang mampu meningkatkan produktivitas pertanian dengan AI (Tempo.co, 2024) melalui sistem bernama AnthroKrishi, yang menggunakan citra satelit beresolusi tinggi dan machine learning untuk membantu petani memantau hasil panen dan kondisi tanah.Â
Program ini berhasil meningkatkan efisiensi pertanian dan memberikan data yang lebih akurat kepada petani, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait pertanian mereka.
Norwegia telah mengadopsi AI dalam sektor publik untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Norwegia memiliki sikap positif terhadap penggunaan AI dalam layanan publik, berkat transparansi dan akuntabilitas yang ditingkatkan.
AI digunakan untuk mempercepat respons terhadap pertanyaan masyarakat, mengelola data dengan lebih efisien, serta menyediakan layanan yang lebih personal dan mudah diakses. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membangun kepercayaan antara pemerintah dan warganya