Ada lagi peserta yang mundur dadakan, karena ada tawaran acara lain yang lebih "gurih". Cari pengganti susah, karena mepet waktu. Sakitnya tuh di sini.Â
Peserta yang gak ontime. Ditunggu, kasian  yang datang ontime, diprotes yang datang tepat waktu pulak. Pilihannya yaa tinggalin saja. Hahaha
Mengejar-ngejar tulisan peserta sebelum waktu tenggat. Jadi juri, dan kirim-kirim paket hadiah/ e-money (kalau ada lomba).
Keluhan dari yang gak lolos seleksi peserta kegiatan.
Bikun laporan ke admin Kompasiana fika kegiatan memerlukannya. Â Dan buanyak lagi. Seruuu yaa?Â
Iya seruuu bambaaaang! Â
Itulah sebabnya, "bawa happy saja!" Â Karena berkomunitas bukan segalanya dan bukan yang utama dalam kehidupan pribadi. Bikin kegatan berkomunitas sebagai selingan bermanfaat yang menyenangkan. Agree?
Oleh karenanya, aku angkat topi buat teman-teman kompasianer yang rela "berepot ria" Â di tengah-tengah kesibukan kehidupan pribadinya, rela menjadi admin komunitas Kompasiana tanpa pamrih. (Dikit pamrih)
Teman-teman yang mau berbagi (korbankan) waktu, ruang berharganya.  Yang meyakini bahwa berbagi;  gak akan bikin kondisi pribadi jadi susah.Â
Mereka yang mau berbagi waktu dan repot, dengan dasar kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan dan entah apalagi, berada di dalam habitat keluarga besar Kompasiana. Masak suka menjadi bagian keluarga, gak mau repot-repot untuk kepentingan keluarganya? Paradoks bukan?Â
Sekali lagi, tanpa maksud menafikan peran kompasianer lain, aku angkat topi untuk semua admin komunitas di Kompasiana. Terutama yang aktif. Respect!