"Beda rasanya. Kuahnya rasanya beda. Lagi pula banyak pejabat Bogor yang ke sini," jawab Pak Usma.
Pejabat yang dimaksud itu antara lain, Wali Kota Bogor saat ini, Bima Arya, juga Wali Kota Bogor di zaman-zaman sebelumnya. Bahkan termasuk Danrem Bogor.
Laksa Bogor, memang menjadi kuliner khas yang banyak diburu saat orang-orang mampir ke Bogor. Kuliner ini menjadi salah satu ikon kuliner Bogor yang mudah ditemui di Bogor.
Cerita lain dari Kang Darwin yang setiap harinya melayani pembeli di warungnya, banyak pembeli adalah pelanggan lama.
Di bale bambu teras warungnya, aku dan Kang Darwin ngobrol. Menurt ceritanya, mereka datang membawa keluarganya atau kerabatnya.
"Ada yang langganan makan laksa di sini saat masih anak-anak. Eh sekarang sudah punya anak, masih suka datang ke sini," tutur pria berambut gondrong itu.
Dari cerita Kang Darwin, bisa disimpulkan bahwa Laksa Kang Inin atau Laksa Cihideung ini memiliki pecintanya yang setia. Tetap rindu untuk mencicipi Kembali gurih dan nikmatnya racikan turun temurun Laksa Pak Inin.
Sekilas Sejarah Laksa BogorÂ
Dulu saat aku bermukim di Batam, aku tahunya laksa ala Malaysia dan Sinapura yang banyak dijual di kedai-kedai di Batam. Memang beda dengan Laksa Bogor.
Laksa sebenarnya bisa ditemukan di beberapa kawasan negara-negara di Asia Tenggara yakni di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Tentu saja masing-masing laksa dari keempat negara itu, memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada tiga variasi modern laksa yang dikenal umum saat ini, yakni kari, Siam, dan Assam. Laksa kari bisa ditemukan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Laksa Siam ada di Thailand, dan Assam laksa ada di Penang, Malaysia.