Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengulik Kuliner Favorit, Menggali Sejarah Berharga di Baliknya

26 April 2023   22:16 Diperbarui: 26 April 2023   22:19 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kuliner adalah budaya. Mengenal kuliner khas daerah berarti mengenal sejarah budaya dibaliknya. Budaya kehidupan yang mencitrakan masa lalu. 

Aku suka menjelajah kuliner nusantara. Menjelajah cita rasa khas lidah dari beragam daerah di nusantara.

Menikmati cita rasa suatu menu kuliner seperti menyelusuri Lorong waktu ke masa lalu.

Ada apa di masa itu, hingga sebuah menu kuliner tercipta. Seperti apa kondisi sosial kemasyarakatan kala itu, hingga sebuah menu kuliner dihadirkan dan dinikmati di tengah-tengah masyarakatnya sevara turun temurun.

Itulah sebabnya ketika menikmati sebuah menu kuliner, selainmenikmati citarasanya, aku akan mencari tahu kisah-kisah dibaliknya.

Nah beberapa menu kuliner di bawah ini, Sebagian kecil yang lekat di lidah dan benakku. Kuliner khas dari beberapa daerah yang aku pernah kunjungi.

Menu yang menjadi favoritku dari waktu ke waktu. Sima ya. Mungkin menu ini favorit Anda juga.

Tiwul Wonogiri

Kuliner tiwul seperti menjadi ikon Wonogiri. Seiring dikenal sebagai Kota Gaplek. Gaplek itu singkong yang dibikin nasi tiwul.

Tiwul menjadi menu keseharianku di masa kecil. Maklum saja, beras untuk nasi putih masih tergolong mewah bagi keluargaku kala itu. Lagi pula, tiwul emang lazim dikonsumsi orang-orang desa di Wonogiri di era 1970an, 1980 an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun