Ini kalau gak bisa mengontrol diri, tentu akan menambah pengeluaran. Jebol lagi kas keluarga.
Kiat Mengelola Keuangan di Bulan RamadanÂ
Setelah mengetahui beberapa pos pengeluaran yang "berat godaannya" di atas, maka semestinya kita tahu bagaimana menyikapinya.
Kita dapat simpulkan bahwa keuangan diri/ rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Caranya adalah merencanakan anggaran, mengontrol pengeluaran, dan memprioritaskan kebutuhan dari keinginan.
- Merencanakan anggaran
Langkah pertama adalah merencanakan anggaran. Merencanakan anggaran ini penting agar terlihat bagaimana kleseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan bisa diatur.
Dari pos-pos pengeluaran rutin setiap bulan ditambah dengan pengelyaran terkait Bulan Ramadan, kita dapat merencakan angaran.
Kita dapat mulai dari pengeluaran untuk makan selama bulan puasa. Idealnya bisa ditekan. Karena dari makan 3x sehari menjadi hanya 2x sehari, yakni sahur dan berbuka. Tentu ini mempengaruhi anggaran bulan Ramadan.
Contoh saja, jika dalam seminggu pengeluaran satu orang pribadi Rp. 500 ribu, maka bisa ditekan menjadi Rp. 350 ribu. Aku pikir sehari Rp. 50 ribu untuk makan sahur dan berbuka cukuplah.
Selisih pengeluaran mingguan ini bisa ditabung untuk kebutuhan lain.
Pos lain, yakni pos "keagamaan". Aku sebut demikian untuk merujuka pada pengeluaran untuk aktivitas agama selama Bulan Ramadan. Misalnya zakat, iuran takjil lingkungan, sedekah, sampai dana lebaran.