Bersedekah, tentu tak hanya dalam bentuk uang. Bisa tenaga, jasa dan lain sebagainya.
Namun sedekah uang lebih lazim kita berikan.
Cob ingat-ingat, kuantitas edaran menyumbahsaat Bulan Ramadan   meningkat tidak? Ya, meningkat.
Contoh kecil saja, dari iurantakjiluntuk pengajian di sekitar tempat tinggal kita. Itu sudah merupakan pengeluaran.
Namun tentu saja, bersedekah ini lebih kita maknai sebagai aktivitas religius yang bernilai mulia. Kita ikhlas untuk mengeluarkannya. Â
- Ada perubahan pola konsumsi makanan, minuman serta pakaian.
Ini lazim kita alami. Mendadak suka beli makanan dan minuman yang berlebih. Dipikir seperti balas dendam, karena sudah berpuasa maka makannya harus yang enak-enak dan "wah".
Kita seperti merasa ada sebuah keharusan, untuk menyediakan makan dan minuman special.
Padahal, Bulan Ramadan membawa semangat untuk hidup berhemat, merasakan penderitaan bagaimana rasa lapar orang yang tidak mampu.
Dalam agama Islam jelas diajarkan untuk hidup hemat. Tidak boros. Â Padahal kalau dipikir-pikir, justru Bulan Ramadan bisa jadi momentum untuk "ngirit" karena makan hanya pas sahur dan bedug maghrib saja.
Ditambah godaan belanja barang lainnya. Bahu lebaran, aksesoris, sepatu, barang rumah tangga dan lain-lain.
Apalagi jaman sekarang shopping bisa dilakukan tanpa keluar dari rumah. Online. Tinggal pencet-pencet smartphone, checkout dah.