Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Masjid Lautze, Masjid Tanpa Kubah "Rasa" Klenteng

8 April 2023   18:57 Diperbarui: 8 April 2023   19:10 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Lautze di Jalan Lautze, Karanganyar Sawah Besar, Jakarta Pusat. (Dokpri)

Uniknya banyak hiasan kaligrafi ditempel di dinding. Berukuran lumayan besar. Ditulis dalam gaya Mandarin dan Arab. Di pojok kanan depan ada jam ukuran besar.

Di lantai 2 beralas karpet warna hijau beraksen kuning.  Ada tempat wudhu. Ruangan berjendela kaca.

Di bagian sebelah depan, ada semacam lubang yang menembus lantai 1. Lubang ini memungkinkan bisa melihat jamaah di lantai 1 serta Imam ataupun khotib  di mimbar saat berceramah.

Sementara  lantai 3 diperuntukkan sebagai kantor bagi para pengurus  masjid. Sedangkan lantai 4  digunakan sebagai ruang pertemuan.

Sejarah Masjid Lautze

Historical masjid ini, diawali dengan berdirinya Yayasan Haji Karim Oei. Nama itu adalah seorang mualaf etnis Tionghoa sekaligus tokoh nasional, yang berjuang pada masa pemerintahan Presiden RI 1,  Soekarno.

Kabarnya Haji Karim Oei  pernah memimpin  Muhammadiyah tahun 1939 di Bengkulu. Beliau wafat pada tahun 1988.

Untuk mengenang semua perjuangan Haji Karim, salah seorang anaknya yakni Alim Karim beserta sahabat-sahabatnya mendirikan yayasan.  Yayasan bernama Yayasan Haji Karim Oei. Hingga tahun 1991, Masjid Lautze pun diresmikan.   

Tujuan pendirian masjid ini, adalah menyampaikan  informasi Islam, karena waktu itu belum ada satu pun ormas Islam yang fokus mendakwahkan Islam ke etnis Tionghoa.

Ribuan Etnis Tionghoa, Mualaf  di Masjid Lautze

Lokasi masjid yang berada di Pecinan, menjadi jembatan bagi warga etnis Tionghoa khususnya di kawasan itu, mengenal Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun