Film religi menjadi kaca, yang menjadi cermin dalam setiap masalah sehari-hari  sampai soal masa depan.
Dilm "Negeri 5 Menara" yang dirilis tahun 2012 silam memberi gambaran jelas tentang impian dari beragam pandangan yang berbeda. Â Bagaimana kita belajar menjajalacamata Alif, Raja, Said, Dulmajid, Atang dan Baso sebagai tokoh dalam film ini.
Film memberikan motivasi dan semangat meraih mimpi dan cita-cita dengan segala problematikanya.
Kita belajar bahwa segala impian setinggi langit, tak mustahil untuk dapat diraih.
4. Mengasah Kepekaan Terhadap Gejala Sosial
Film religi selain bisa menginspirasi sekaligus bisa menggerakkan. Bagaimana kita tak sedikit termotivasi oleh "pesan" yang kuat dalam film. Pesan yang terbawa hingga kita keluar dari Gedung bioskop.
Film "Perempuan Berkalung Sorban" yang rilis tahun 2009 silam sangat  menginspirasi.  Bagaimana soal "gender" yang  masih menjadi perdebatan belakangan ini, penting untuk dipahami bersama.
Sosok perempuan yang faktanya masih "belum diakrabi" keadilan. Dipinggirkan dalam Pendidikan, maupun status social.
Kita diketuk pintu-pintu kesadaran tentang gender yang faktanya masih menyisakan banyak permasalahan yang belum selesai.
Apa yang disajkan oleh sebuah film religi, dengan segala muatannya, tak dipungkiri bisa menjadi alternatif pembelajaran dalam konteks agama.
Bahwa permasalahan faktual  yang kita hadapi sehari-hari yang digambarkan dalam film, perlu disikapi. Agama yang diyakini, bisa menjadi panduan. Dan kesadaran kita itu muncul, salah satunya bermula dari sajian tontonan film religi.