Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamatkan Anak-anak dari Ranjau Rokok

16 Agustus 2022   19:13 Diperbarui: 16 Agustus 2022   21:26 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal penelitian yang dilakukan IYCTC membuktikan bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional. IYCTC  menemukan dalam  liquid rokok elektronik terkandung nikotin, formalin dan zat berbahaya lainnya.

Pembuktian IYCTC  itu senada dengan penjelasan dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).  Seperti saya kutip dari artikel di laman Kompas.com, berjudul "Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Konvensional, Apa Saja Bahaya Vape Rokok?"  dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) menyatakan bahwa di dalam rokok elektronik, terkandung nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya. Bahan-bahan inilah yang berisiko membahayakan kesehatan paru-paru. 

"Lalu apakah rokok elektronik dapat menyebabkan adiksi seperti rokok tembakau?"

Riset dari  Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Rumah Sakit Persahabatan tahun 2018 , masih dalam artikel Kompas.com seperti di atas, memberikan gambaran jelas.

Riset melibatkan 71 subjek pria. 34 orang di antaranya pengguna vape dan 37 lainnya bukan pengguna. Hasilnya menunjukkan, sebanyak 76,5 persen pengguna rokok elektronik reguler mempunyai ketergantungan nikotin.

Penelitian dan riset di atas, rasanya lebih dari cukup untuk memberikan gambaran obyektif tentang identifikasi rokok elektronik.

Minimal bisa sebagai  "warning" bagi kita dalam memberi pemahaman, apakah masih menganggap rokok elektronik itu aman? Tanamkan ke anak-anak bahwa rokok elektronik, tak sekeren yang mereka bayangkan.  

Ilustrasi perokok anak. Sumber foto https://id.theasianparent.com
Ilustrasi perokok anak. Sumber foto https://id.theasianparent.com
  • Mengurai Jejak Masalah Rokok

Sekarang, penting kiranya untuk melacak jejak masalah, dimana pemicu prevalensi perokok  muda semakin meningkat.

Angka-angka yang Mengkhawatirkan!

Angka yang mengkhawatirkan diungkapan drg. Agus Suprapto, M.Kes selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK saat Webinar daring Yayasan Lentera Anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun