Akhirnya setelah digoyang-goyang jalanan di dalam kendaraan, sampai juga di lokasi tujuan, yakni  Embung Serbaguna Pea Parsinagaan. Embung ini adalah embung kesekian yang dibangun.Â
Lokasinya sejauh 5 Km di sebelah hulu Kota Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir dan berjarak 207 Km dari kota Medan.
Ada rumah warga khas Batak, cukup besar. Sementara halaman sekitarnya tanah becek. Â Di belakang rumah itulah embung berada. Lokasinya keliatan bekas rawa yang disulap menjadi embung untuk menampung air.
Sejauh mata memandang air menggenang di lahan rawa. Luas genangan mencapai 33.09 hekter. Dengan luas segitu mampu menampung  volume air 486,10 m3.
Dampaknya niscaya akan meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman pangan warga sekitar. Â Menunjang kegiatan pertanian khususnya tanaman pangan pada areal Embung Serbaguna Pea Parsinagaan.
Memang tujuan dibangunnya embung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang didanai APBN itu adalah meningkatkan intensitas tanam pada Embung Serbaguna Pea Parsinagaan melalui layanan air irigasi yang sesuai dengan kebutuhan dan pola tanam. Meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman pangan, khususnya Kab. Samosir dan umumnya Propinsi Sumatera Utara.
"Embung ini sumbernya dari mata air," jelas Marwansyah ST, M.Eng, selaku Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan BWS Sumatera II yang menemani rombongan.
*