Ada embung di atas Danau Toba. Menuju ke lokasi, seru juga. Melintasi jalanan aspal lama, tanah, becek dan sedikit rusak. Maklum saja namanya juga jalanan di kampung, perbukitan. Namun jangan tanya pemandangannya. Hijau. Melewati sebuah danau dengan nama unik, "Danau di Atas Danau." Itulah Danau Sidihoni. Danau yang lokasinya di atas Danau Toba. Dikelilingi bukit landai berumput hijau dan pohon-pohon keras.Â
"Itu dia danaunya," batinku. Danau yang diceritakan Mbak Tuti dari Bina Marga yang turut dalam rombongan.
Danau tak begitu luas. Permukaan airnya tenang. Di sela-sela rintik gerimis, saat aku dan rombongan Media Visit Danau Toba bareng rekan-rekan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melintasi Danau Sidihoni di Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir, Sumatera Utara pada Jumat 9 November 2018 lalu.
Tak banyak nampak rumah warga. Sesekali saja ada satu, dua rumah terlihat. Eh banyak kerbau-kerbau yang sedang merumput. Hewan yang sudah teramat jarang kulihat di kampungku di Jawa. Soalnya lebih banyak hewan sapi yang diternak.
Hmmm, mungkin itu yang membuat danau itu disebut Danau di Atas Danau Toba. Ya karena lokasinya memang di atas Danau Toba. Konon air danau itu sering berubah-ubah warnanya.
Embung Kehidupan untuk Petani
Lihat videogram ku ini. Ini Aku sedang di lokasi Embung Serbaguna Pea Parsinagaan, Kecamatan Ronggur Ni Huta, Samosir.
Akhirnya setelah digoyang-goyang jalanan di dalam kendaraan, sampai juga di lokasi tujuan, yakni  Embung Serbaguna Pea Parsinagaan. Embung ini adalah embung kesekian yang dibangun.Â
Lokasinya sejauh 5 Km di sebelah hulu Kota Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir dan berjarak 207 Km dari kota Medan.
Ada rumah warga khas Batak, cukup besar. Sementara halaman sekitarnya tanah becek. Â Di belakang rumah itulah embung berada. Lokasinya keliatan bekas rawa yang disulap menjadi embung untuk menampung air.
Sejauh mata memandang air menggenang di lahan rawa. Luas genangan mencapai 33.09 hekter. Dengan luas segitu mampu menampung  volume air 486,10 m3.
Dampaknya niscaya akan meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman pangan warga sekitar. Â Menunjang kegiatan pertanian khususnya tanaman pangan pada areal Embung Serbaguna Pea Parsinagaan.
Memang tujuan dibangunnya embung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang didanai APBN itu adalah meningkatkan intensitas tanam pada Embung Serbaguna Pea Parsinagaan melalui layanan air irigasi yang sesuai dengan kebutuhan dan pola tanam. Meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman pangan, khususnya Kab. Samosir dan umumnya Propinsi Sumatera Utara.
"Embung ini sumbernya dari mata air," jelas Marwansyah ST, M.Eng, selaku Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan BWS Sumatera II yang menemani rombongan.
*
Rintik gerimis masih tersisa, saat aku meninggalkan lokasi, mungkin menyebalkan. Baju sedikit basah dan sepatu terkena lumpur di tanah becek. Namun dibaliknya itu menjadi berkah, berdaya guna. Tertampung dalam embung-embung yang telah dibangun, untuk sawah-sawah yang subur. Untuk kehidupan petani dan warga sekitar.
@rahabganendra
Tulisan Lainnya Tentang Danau Toba:
Hore, Setahun Lagi Bisa Pesiar Keliling Pulau Samosir dengan Kapal Besar
Menapak Menara, Mereguk Pesona Danau Toba
Sebulan Lagi, Muara Danau Toba akan Cantik Bermandi Cahaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H