Kebiasaan posisi duduk ataupun saat berjalan juga berpengaruh pada pembentukan tulang.
"Biasakan tubuh tetap tegak ketika duduk atau berjalan,"kata  dr. Tanya TM Rotikan, SpKO dari bagian ilmu kedokteran FKUI, saat menjadi narsum di acara yang sama.
Kepadatan tulang itu bisa diukur. Seberapa kepadatan, seberapa keropos tulang kita. Osteoporosis. Osteoporosis termasuk salah satu penyakit tidak menular namun  sangat berbahaya. Pasalnya bisa  menyebabkan kematian jika tidak ditangani sejak dini.
Usia mempengaruhi kepadatan tulang. Menurut Dyah, kepadatan tulang masa puncaknya pada usia 20 -- 25 tahun. Kondisi antara wanita dan pria berbeda dari factor usia. Kepadatan tulang dipengaruhi hormon estrogen.
Penurunan fungsi tulang karena kekurangan hormon estrogen pada pria, umumnya terjadi pada usia 60 tahun. Sedangkan pada wanita umumnya terjadi pada usia 35 tahun ke atas. Berlangsung hingga usia menopause (49-51 tahun) dan  5-10 tahun pasca menopouse.
Semakin bertambah usia, risiko osteoporosis meningkat pula.Â
Osteoporosis tidak hanya menyerang usia dewasa. Bahkan anak-anak pun berpotensi terserang osteoporosis. Gaya hidup, pola makan yang kurang baik akan berpengaruh pada tulang. Tentu prosesnya berjalan bukan sesaat namun dalam jangka waktu lama. Jika pola makan dan gaya hidup sehat maka kepadatan, massa tulang akan tumbuh dengan baik dan lebih aman beresiko osteoporosis.
Terkait gaya hidup menurut dr.Tanya TM Rotikan, SpKO, bisa terkait konsumsi obat yang sembarangan dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Itu akan berdampak pada pengurangan massa tulang. Jadi penting banget untuk mempertimbangkan saat mengonsumsi obat-obatan. Bisa cari alternatif lain supaya tak tergantung dengan obat yang menyebabkan risiko terhadap tulang.
Hindari juga kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol serta bersoda. Aku sih sudah 'pensiun' merokok dan minuman beralkohol. Cuman minuman soda ini yang terkadang masih mengonsumsi. Habis tergoda seh ya. Apalagi saat kumpul, bareng kawan-kawan. Susah hindarinya. Hahaa.