Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nelty Fariza Meretas Jalan untuk Perekonomian Masyarakat dan Lestarinya Batik Etnik Tangsel

9 April 2017   20:21 Diperbarui: 10 April 2017   04:00 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ragam motif Batik etnik Tangsel. (Foto GANENDRA)

Menurut Nelty dulu sebelum ada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah di Tangsel, pihaknya  dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangsel.

“Promosi produk asli kota Tangsel agar lebih maju. Kami masih butuh dukungan lebih jauh,” katanya.

H Firdaus selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel yang hadir dalam acara, menyampaikan bahwa antusiasnya koperasi dan UMKM berdampak positif sekali terhadap perekonomian Tangsel. Tinggal bagaimana bisa bersaing bukan hanya local namun juga  di internasional.

Menurut Firdaus, dalam rangka itu, pemerintah Tangsel pada April menyiapkan gedung 10 lantai, yakni Innovation Centre kerjasama dengan Korea Selatan. Ia berharap gedung bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

H Firdaus selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel. (Foto GANENDRA)
H Firdaus selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel. (Foto GANENDRA)
Danamon MendukungUMKM

Kendala para pelaku UMKM soal permodalan, direspon baik oleh Bank Danamon. Ternyata Bank Danamon memiliki program-program yang berpihak pada UMKM melalui kerjasama permodalan.  Program danamon mendukung UMKM.   

Bank umumnya mempunyai 3 fasilitas, yakni simpanan, pinjaman dan transaksi. Nah fasilitas yang sesuai dengan UMKM adalah pinjaman modal. Dijelaskan oleh Mirza Adiyatma, SME Product Management Bank Danamon saat di acara yang sama, bahwa pinjaman dibagi menjadi pinjaman konsumtif dan produktif.

Pinjaman komsumtif misalnya KPR, kredit tanpa agunan/KTA, kartu kredit, kredit kepemilikan mobil. Segmennya lebih ke karyawan tujuannya untuk konsumsi, bukan usaha. Biasanya bunganya tinggi. Misalnya KTA bunganya 1% per bulan. Kartu kredit, bunga bisa 2,5%. Karena lebih ke tujuannya, beli mobil, jalan-jalan, beli rumah.

Pinjaman Produktif, ini buat usaha. Bunga lebih kecil. Dilihat untuk usaha. Perputaran usaha Rp. 10 juta – Rp. 100 juta masuk segmen mikro. Sedangkan Rp. 250 – Milyaran masuk segmen UMKM. Segmen corporate, lebih besar, karena PT cakupan lebih besar.

“Di Bank Danamon fasilitas pinjaman ada 3, yakni KRK, KAB, KB,” jelas Mirza.

Mirza Adiyatma, SME Product Management Bank Danamon. (Foto GANENDRA)
Mirza Adiyatma, SME Product Management Bank Danamon. (Foto GANENDRA)
3 Pinjaman yang dimaksud adalah Kredit Rekening Koran (KRK), Kredit Berjangka (KB), dan  Kredit Angsuran Berjangka (KAB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun