“Kompas berterimakasih pada Toyota. Menyebarkan budaya baik melalui buku ini,” katanya.
Quality Control Circle, Perangkat Kendali Mutu Kaizen
Sonny Irawan mengungkapkan dalam kata sambutan bahwa Quality Control Circle atau disingkat QCC, saat ini sangat diminati. Dengan QCC akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang cukup drastis terhadap peningkatan produkstivitas. Lalu apa itu QCC?
Dijelaskan dalam buku “Perubahan Tiada Henti” pada halaman 14, bahwa QCC adalah perangkat kendali mutu dari semangat Kaizen yang diterapkan di Toyota Indonesia. Kaizen inilah sebagai pondasi dari QCC. Soal pengertian Kaizen (bahasa Jepang) ini ditulis dalam buku (hal 14), “Kaizen adalah sebuah sistem perbaikan terus menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya perusahaan, produktivitas, keselamatan dan kepemimpinan. Kaizen dilakukan dengan perangkat kendali mutu yang dikenal dengan nama Quality Control Circle (QCC) dengan menggunakan 8 step dan tools."
Namun demikian pelaksanaan QCC memang tak semuanya berhasil. Poin penyebabnya, seperti dikatakan Sonny karena QCC di-implan begitu saja, tanpa mengubah budaya. Sistem manajemen produksi dan kualitasnya tak berubah, sehingga QCC tak bisa 'hidup'.
“Seperti ikan ditaruh dalam air keruh akan mati,” kata Sonny menganalogikan.
Beberapa negara bahkan ada yang berhasil menerapkan QCC, jadi QCC bukan hanya untuk level perusahaan saja. Penjelasan pada BAB III di buku tentang “Budaya Bukan Hambatan,” menyebutkan beberapa negara yang sukses dengan QCC. Di negara-negara tersebut tak ada hambatan mengaplikasikan QCC. Ada Jepang, Singapura. Ada perubahan mindset dengan penerapan QCC, semakin menjadi pekerja keras, baik dalam tim dan meningkatkan kreativitas.
Lalu apa tantangan QCC?
Menurut Warih Andang Tjahjono salah satu tantangannya adalah bagaimana agara QCC itu menarik. Jika tidak menarik maka misi yang dilakukan tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
“Buku ini sekaligus menjelaskan 25 tahun ini memberikan kesenangan, kegembiraan melakukan QCC, karena melakukan di lingkungan kerjanya sendiri. QCC untuk diri sendiri,” kata Warih yang menyukai warna cover buku, campuran merah dan orange itu.