Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Berkas Kompas,” Menelisik Isu Aktual Secara Mendalam dan Solutif

5 Maret 2016   19:09 Diperbarui: 5 Maret 2016   19:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah untuk memastikan bahan kimia yang dibeli itu adalah natriun sianida, maka Berkas Kompas menguji di laboratorium Universitas Indonesia. Natrium sianida dengan merek dagang sodium sianida mempunyai kadar kemurnian 98%. Ditangani oleh Dr. Rer. Nat. Budiawan. Tahapannya adalah, membuka drum yang disegel. Karena  zat beracun yang sangat berbahaya, pengujian dilengkapi alat pengujian yang sangat aman. Butuh lebih 30 menit membuka drum.

“Kehati-hatian adalah mutlak, soalnya kalau bocor cepat menguap dan bisa meracuni udara yang dihirup,” jelas Budiawan.

Lalu beberapa sampel diambil dan siap diuji. Prosesnya natrium sianida direaksikan dengan uap terlebih dahulu. Ada perubahan dari warna kuning ke orange, ini menandakan adanya unsur sianida.

Bukan itu saja. Pengujian juga dilakukan dengan mencampurkan zat itu dengan kopi vietnam. Uji coba dilakukan dengan 3 gelas kopi vietnam. Kopi diberi nama A, B dan C untuk membedakan.

Gelas A dicampurkan 15 gram natrium sianida. B 1 gram. Sedangkan C dalam kondisi murni.

Dalam kasus Mirna, kopi yang diminum Mirna berwarna kekuningan seperti kunyit. Dituturkan Budiawan, bahwa pada kasus kopi Mirna ada waktu 40 menit hingga Mirna datang dan meminumnya.

Begitu pula perlakuan terhadap 3 gelas kopi. Setelah 40 menit, perubahan pada kopi vietnam pada gelas C tetap murni. Gelas B warnanya lebih gelap dari gelas C. Gelas A warna kekuningan seperti kunyit.

Lalu bagaimana kerja natrium sianida hingga dapat menyebabkan akibat fatal?

Budiawan menjelaskan natrium sianida ada bentuk padat, cair, uap.  Zat ini sudah lama dikenal sebagai bahan beracun. Ketika bahan kimia ini ada dalam tubuh kita, itu disebut zat asing. Tubuh tak kenal zat asing itu sehingga merespon. Kadar 15 gram (satu sendok makan) berlebih.

Ketika sianida masuk ke lambung kondisinya asam, dan sifat iritasinya semakin meningkat. Di lambung bisa terjadi luka. Lebih dari 5 menit, sianida bekerja mem-blok kandungan oksigen dalam tubuh kita. Indikasinya susah bernafas. Fungsi metabolisme terganggu. Kerjanya ekstrem. Mengusir oksigen.

“Mengusir oksigen inilah yang bisa berakibat fatal,” kata Budiawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun