Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Edukasi Budaya Rumah Joglo di Tanah Pasundan

30 Oktober 2014   11:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:11 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping itu latar belakang pendirian Rumah Joglo adalah memperkenalkan budaya Jawa kepada setiap generasi muda. Menurut Mbak Yuyun, wisata budaya adalah sangat penting, dimana saat ini anak-anak di jaman modern semakin tidak mengenal budaya nenek moyangnya sendiri. Maka dia merasa senang beberapa tamunya yang menginap mayoritas dari Jakarta saat weekend. Mereka menuntaskan kerinduan kampung halaman beserta keluarganya. Disamping itu anak-anak sekolah di lingkungan Bogor dan sekitarnya dapat mengenal budaya Jawa.  Jadi bisa mengenal budaya lain selain budaya Sunda mereka. Ada sisi edukasi yang luas dalam melihat budaya nenek moyang mereka.

"Anak-anak sangat perlu diperkenalkan dengan budaya yang ada di tanah air, seperti budaya Jawa. Disini mereka bisa belajar cara membatik, melukis dan lain-lain," jelasnya.

[caption id="attachment_332044" align="aligncenter" width="599" caption="Belajar membatik baik anak-anak ataupun dewasa. (Dok Istimewa)"]

1414613512325761440
1414613512325761440
[/caption]

[caption id="attachment_332043" align="aligncenter" width="600" caption="Hasil melukis di Kaos. (Dok Istimewa)"]

14146133631517052904
14146133631517052904
[/caption]

[caption id="attachment_332047" align="aligncenter" width="600" caption="Hasil lukisan. (Dok Istimewa)"]

1414613974759755389
1414613974759755389
[/caption]


Membangun konsep budaya Jawa dilakukan Mbak Yuyun tidak tanggung-tanggung, dimana bahan kayu maupun ornamen dan Joglonya langsung didatangkan dari Solo khususnya. Seperti Gebyok (dinding rumah dari kayu), meja kursi kuno, lumping, klinthing kayu dan lain-lain. Tentu saja semua kelengkapan itu disesuaikan dengan konsep pendirian Kampoeng Wisata Rumah Joglo yang mengusung konsep rumah Jawa tradisional. Bukan hanya itu menu makanannya pun disediakan menu khas Jawa disamping makanan menu Sunda tentunya. Semua itu dilakukan sebagai bentuk dari rasa cinta terhadap Kebudayaan Indonesia.

Saya sendiri merasa seakan di kampung halaman di Jawa sana saat berkeliling menyusuri jalan setapak di lokasi luas itu. Lokasinya menjorok ke dalam makin rendah. Jadi kalau dilihat dari kejauhan rumah-rumah Joglo itu pasti nampak berundak-undak. Ada banyak rumah Joglo yang berfungsi sebagai kamar penginapan. Aneka macam ukuran, bahkan toiletnya pun didesain dengan atap Joglo. Kecuali itu tempatnya rindang dan adem oleh banyaknya tanaman. Kuperhatikan tanaman itu rata-rata adalah tanaman buah-buahan, ada pohon jambu biji, jambu air, sawo, klengkeng, mangga bahkan ada juga pohon kayu manis. Wah keknya lama banget ga lihat pohon ini. Pohon kayu manis dulu sering liat waktu kecil saat main ke hutan lindung di luar desa.

14146076421824825997
14146076421824825997
14146077191172540666
14146077191172540666


14146076801978405801
14146076801978405801


Membangun Wahana Edukasi


Kampoeng Wisata Rumah Joglo yang didirikan pada Mei 2012 itu tentunya ada sektor bisnisnya. Didukung sekitar 25 tenaga kerja, untuk menghandle berbagai fasilitas di dalamnya. Sebagai obyek pariwisata tempat ini menyediakan beragam fasilitas, seperti fasilitas Restaurant, Outbound, Kolam Renang, Kolam Pancing, Camping Ground, Ball Room, Resort, Paint Ball, dan Rafting. Jadi sarana itu mendukung Kampoeng Wisata Rumah Joglo sebagai tempat wisata yang menonjolkan sisi seni kebudayaan tradisional, edukasi, rekreasi, serta kenyamanan untuk keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun