Upaya keras depo tentu karena visi untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan prima setiap saat pada armada keretanya.
Oleh karenanya, tentu para pengguna KRL idealnya harus bersinergi untuk bersama-sama menjaga kereta. Menjaga kebersihannya, menghindari perilaku yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada kereta.
Saya pikir, kita sebagai pengguna KRL penting memiliki rasa sayang pada KRL. Tumbuhkan rasa memilikim sehingga kitab isa tulus menyayangi. Toh yang memakai kita-kita juga kan?
Perilaku kita turut berkontribusi menjaga KRL.
- Patuhi aturan yang ditentukan, seperti tidak makan dan minum (mamin) selama di dalam kereta. Bungkus mamin berpotensi menimbulkan sampah.
- Tidak melakukan vandalisme. Corat coret pada kereta yang menimbulkan pemandangan tak sedap.
- Berhati-hati membawa benda-benda seperti handphone, koin (uang) dan benda semacamnya. Benda yang berpotensi membuat pintu kereta macet apabila jatuh dan mengganjal pintu auto kereta.
- Tidak melakukan pelemparan benda apapun seperti batu, pada kereta yang bisa menimbulkan kaca pecah dan melukai penumpangnya.
- Tidak menerobos lintasan/palang kereta saat kereta akan lewat. Berbahaya, karena bisa berdampak pada kecelakaan/ tabrakan. Banyak kejadian tabrakan yang ditimbulkan oleh ketiakpatuhan pengendara kendaraan saat palang akan menutup. Tabrakan bukan saja menimbulkan kerusakan namun juga bisa memakan jiwa.
Walking Tour Heritage Het Land DepokÂ
Kegiatan keseruan walking tour, bisa teman-teman tonton dalam video yang sudah saya unggah di artikel berjudul "Kisah Heritage Het Land Depok, Destinasi yang Butuh Perhatian". Atau bisa tonton video di bawah ini.
Nah sekilas saya kutip ulang tentang heritage Depok (Het Land Depok). Terkesan dengan Pak Boy Loen pengurus bidang budaya Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC). Sosok keturunan Belanda -- Depok itu fasih menuturakan storynomic Depok Lama.Â
Kawasan historis yang kaya bangunan penting bersejarah, khususnya di Jalan Pemuda yang menjadi rute acara walking tour kami.
Di sepanjang jalan itu, ada peninggalan kolonial kantor pemerintahan, gereja, sekolah dan lain-lain. Tempoe doeloe kawasan ini merupakan pusat keramaian Het Land Depok.
Bangunan heritage tersebut tak lepas dari nama saudagar, tuan tanah Belanda bernama Cornelis Chastelein. Sosok yang "berpengaruh" era kolonial Het Land Depok.
Tugu atau monumen peringatan 200 tahun wafatnya Chastelein yang didirikan pada 28 Juni 1914, menjadi bukti penting eksistensi sosok itu.